Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham tiga emiten konsumer Grup Salim bergerak variatif pada penutupan perdagangan Kamis kemarin (3/10/2019). Ketiganya yakni PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST).
Salah satu sentimen bagi emiten Grup Salim ialah berakhirnya kontrak Pepsi dengan PT Anugerah Indofood Barokah Makmur (AIBM), anak usaha ICBP.
AIBM mendapatkan hak eksklusif dari PepsiCo Inc. dan perusahaan afiliasinya, untuk memproduksi, menjual dan mendistribusikan produk minuman non-alkohol dengan menggunakan merek-merek milik PepsiCo di Indonesia.
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, pada penutupan perdagangan Kamis kemarin, saham FAST bahkan melesat 4,76% menjadi Rp 2.640/saham, padahal sejak dibuka di level Rp 2.520, saham pengelola restoran waralaba cepat saji KFC ini stagnan hingga penutupan sesi I.
Namun pada pertengahan sesi kedua, ketika pemberitaan Pepsi hengkang ramai, investor domestik ramai memburu saham ini sehingga sahamnya melesat, kendati nilai transaksi dari lokal relatif rendah yakni hanya mencapai Rp 11,24 juta dengan volume perdagangan 4.400 saham.
Tak ada investor asing masuk ke saham ini. Secara tahun berjalan atau year to date, saham FAST melesat 59% dengan catatan beli bersih asing Rp 674 juta.
Dengan berakhirnya kontrak, maka penikmat ayam KFC di Indonesia mulai Oktober ini tak akan lagi bisa menikmati ayam ditemani dengan minuman Pepsi. Sebab secara bertahap Fast Food bakal mengganti minumannya dengan Coke alias Coca Cola dan produk turunannya.
Direktur Fast Food Indonesia Justinus Dalimin mengatakan mulai bulan ini secara bertahap KFC akan mulai melakukan penggantian jenis minuman di tiap gerai yang dikelolanya. Hal ini dilakukan karena Pepsi akan menghentikan suplai ke perusahaan dan hengkang dari Indonesia.
"Pepsi akan berhentikan distribusinya di Indonesia mulai pertengahan Oktober atau akhir Oktober ini, dan tentu saja juga berhenti suplai ke KFC. Kami sudah persiapkan pengalihan ini sebaik-baiknya dan KFC akan bekerja sama dengan Coke selanjutnya," kata Justinus kepada CNBC Indonesia, Kamis (3/10/2019).
Perlu diketahui, PepsiCo memiliki perjanjian dengan KFC di Indonesia untuk melakukan suplai eksklusif tertanggal 12 Januari 2018.
"Berdasarkan perjanjian tersebut, Pepsi akan menyuplai minuman Carbonated Soft Drink dan produk minuman kemasan yang dijual oleh FAST serta sirup yang digunakan untuk produk FAST," tulis manajemen FAST, dalam laporan keuangan Juni 2019.
LANJUT HALAMAN 2: Bagaimana Saham INDF & ICBP?
(tas/sef)
https://ift.tt/2IkREA8
October 04, 2019 at 02:35PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pepsi Pamit, Baik atau Buruk bagi Saham INDF, ICBP dan FAST?"
Post a Comment