
Bahkan media ini menulis Hong Kong tengah masuk ke resesi pertamanya setelah krisis keuangan. Kota ini pun disebut cuma memiliki prospek perbaikan yang sangat minim karena demonstrasi berkepanjangan yang terus terjadi.
Dari hotal mewah hingga pusat perbelanjaan besar sampai toko swalayan kecil dan restoran di pusat pariwisata global itu tutup. Bisnis di Central, Causeway Bay dan Tsim Sha Tsui ditinggalkan pelanggan.
Pemandangan sepi juga terlihat di bandara Hong Kong yang biasa dipadati pendatang. Bahkan sarana transportasi kota juga tidak beroperasi semenjak tensi pengunjuk rasa yang kembali naik akibat diberlakukannya aturan darurat di Hong Kong.
Kontraksi ekonomi yang terjadi di kuartal kedua 2019 lalu, diperkirakan juga akan terjadi di kuartal ketiga ini. Sejumlah ekonom percaya, data-data yang ada masih menunjukan penurunan.
Sebelumnya, ekonomi Hong Kong diprediksi tumbuh 2-3% di 2019. Namun Agustus lalu, pertumbuhan dipangkas 0-1%.
Banyak ekonom juga memperkirakan pertumbuhan bisa saja di bawah 1%. Bahkan dalam riset JP Morgan Chase & Co pertumbuhan ekonomi wilayah ini hanya 0,3%.
"Saya tidak melihat adanya indikator yang kuat yang dapat mengubah situasi ini," kata ekonom Asia Pictet Wealth Management Dong Chen.
"Skenario terbaik adalah, setelah ketidakpastian ini, mereka (pemerintah) muncul dengan rencana jangka panjang atau pengukuran untuk menyelesaikan masalah struktural,".
BERLANJUT KE HAL 2 >>>> (sef/sef)
https://ift.tt/2IAlLUj
October 11, 2019 at 02:34PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Hong Kong Sudah Resesi?"
Post a Comment