Search

Rupiah Sepertinya Mau Santai Dulu, Capek Lari Terus...

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tampaknya akan melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Tanda-tanda depresiasi rupiah terlihat di pasar Non-Deliverable Market (NDF).

Berikut kurs dolar AS di pasar NDF jelang penutupan pasar kemarin dibandingkan hari ini, Jumat (27/12/2019), mengutip data Refinitiv:

Periode

Kurs 26 Desember (15:52 WIB)

Kurs 27 Desember (07:00 WIB)

1 Pekan

Rp 13.951

Rp 13.958

1 Bulan

Rp 13.986

Rp 13.989

2 Bulan

Rp 14.005,1

Rp 14.017

3 Bulan

Rp 14.041,5

Rp 14.058

6 Bulan

Rp 14.173,2

Rp 14.198

9 Bulan

Rp 14.331

Rp 14.345

1 Tahun

Rp 14.486

Rp 14.495

2 Tahun

Rp 15.134,4

Rp 15.175 


Berikut kurs Domestic NDF (DNDF) yang kali terakhir diperbarui pada 26 Desember pukul 08:29 WIB:
 

Periode

Kurs

1 Bulan

Rp 13.985

3 Bulan

Rp 14.065

 
Kemarin, rupiah menutup perdagangan pasar spot dengan apresiasi 0,07% di hadapan dolar AS. Dengan begitu, rupiah telah membukukan penguatan 0,92% dalam sebulan terakhir. Sejak awal tahu, penguatan mata uang Tanah Air mencapai 2,96%.


Investor tentu tergoda mencairkan cuan karena penguatan rupiah yang begitu tajam. Tekanan jual bisa datang mendera rupiah kapan saja, sehingga nilai tukarnya melemah. Sepertinya momentum itu akan datang hari ini.

Memang pasti akan tiba waktunya rupiah terserang virus koreksi. Tidak masalah, karena koreksi membuat rupiah bergerak sehat. Kalau menguat terus, rupiah akan mengalami penggelembungan nilai aset yang ketika meletus bisa berdampak sistemik.

NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Sebelumnya pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.

Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot. Padahal NDF sebelumnya murni dimainkan oleh investor asing, yang mungkin kurang mendalami kondisi fundamental perekonomian Indonesia.

Bank Indonesia (BI) pun kemudian membentuk pasar DNDF. Meski tenor yang disediakan belum lengkap, tetapi ke depan diharapkan terus bertambah.

Dengan begitu, psikologis yang membentuk rupiah di pasar spot diharapkan bisa lebih rasional karena instrumen NDF berada di dalam negeri. Rupiah di pasar spot tidak perlu lalu membebek pasar NDF yang sepenuhnya dibentuk oleh pasar asing.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2PXCVza

December 27, 2019 at 02:27PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Rupiah Sepertinya Mau Santai Dulu, Capek Lari Terus..."

Post a Comment

Powered by Blogger.