Search

Lihat Nih, Bukti Keperkasaan Rupiah Sang Raja 3 Benua!

Jakarta, CNBC Indonesia - Menjelang berakhirnya tahun 2019, nilai tukar rupiah mengalami pasang surut melawan dolar Amerika Serikat (AS).

Rupiah perkasa di kuartal I-2019 sempat menguat 3,41% ke level Rp 13.885/US$ di awal Februari. Lantas dari level tersebut Mata Uang Garuda terus mengalami koreksi hingga berbalik melemah di kuartal II-2019. Pada 22 Mei rupiah tercatat berada di level Rp 14.525/US$, melemah 1,04% di pasar spot, berdasarkan data Refinitiv.

Dua level tersebut sekaligus menjadi yang terkuat dan terlemah bagi rupiah sepanjang tahun ini.


Memasuki awal semester II, rupiah kembali perkasa, dan mampu dipertahankan hingga penghujung tahun ini.

Data dari Bank Indonesia (BI), pada 18 Desember 2019, Rupiah menguat 0,93% (ptp) dibandingkan dengan level November 2019 sehingga sejak awal tahun menguat 2,90% atau secara year-to-date (ytd) menggunakan kurs tengah bank sentral.

Di pasar spot sesuai data Refinitiv, per 20 Desember 2019 rupiah menguat 2,82% dari Rp 14.375/US$ ke Rp 13.970/US$. Penguatan tersebut menobatkan rupiah menjadi salah satu best performer currency di antara negara emerging market.

Di Asia rupiah menjadi mata uang terbaik ke-tiga setelah bath Thailand, dan peso Filipina.

Selain kondisi fundamental, baik eksternal maupun internal, salah satu faktor yang membuat rupiah menunjukkan performa impresif tersebut adalah BI yang selalu aktif di pasar.

CNBC Indonesia mengkonfirmasi ke Nanang Hendarsah yang merupakan Direktur Eksekutif Operasi Moneter Bank Indonesa (BI).

Menurut Nanang, BI memang tidak pernah lengah untuk memastikan Rupiah tetap bergerak dalam fluktuasi yang manageable.

"Kami memantau dinamika global 24 jam dan merespon setiap tekanan sejak pembukaan pasar pukul 08.00 WIB," ungkap Nanang kepada CNBC Indonesia, Jumat (20/12/2019).

"Triple intervention melalui tiga kombinasi instrument tetap menjadi andalan dalam upaya menekan volatilitas kurs Rupiah," imbuhnya.

Tahun ini BI mengandalkan intervensi di instrument Domestic Non-Delivery Forward (DNDF) dan stabilisasi di pasar Surat Berharga Negara (SBN). Sementara di pasar spot, intervensi dilakukan untuk memastikan supply dan demand berimbang.

Berkat invisible hand tersebut, rupiah tidak hanya menguat melawan dolar AS, tetapi juga terhadap mata uang utama, dan mata uang regional. (NEXT)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2sMtQAa

December 21, 2019 at 07:49PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Lihat Nih, Bukti Keperkasaan Rupiah Sang Raja 3 Benua!"

Post a Comment

Powered by Blogger.