Search

AS-China Mau Damai, Pasar SUN Bakal Semarak Nih

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar surat utang negara (SUN) diprediksi akan positif pagi ini di tengah sentimen positif dari semakin optimisnya pasar keuangan global menjelang tenggat waktu negosiasi 15 Desember.

Ariawan, Head of Fixed Income Research PT BNI Sekuritas, menilai sentimen positif akan datang dari prospek damai dagang AS-China, di mana informasi teranyar menunjukkan bahwa Washington dan Beijing sudah sama-sama positif menjelang jadwal awal, yakni 15 Desember. Bahkan, Presiden AS Donald Trump yang biasanya menghancurkan harapan damai dagang, sudah beranjak optimis bahwa kesepakatan besar akan segera direalisasikan kedua negara.

Sejak pekan lalu, pemberitaan di media masa menyebutkan bahwa kedua negara sudah berunding kembali dan sudah mendekati kata sepakat terkait tarif impor yang diperdebatkan Washington-Beijing selama sebulan terakhir. Terakhir, sentimen yang dapat berpengaruh di pasar adalah dimulainya perundingan yang membahas penghapusan tarif impor tambahan yang sebelumnya diberlakukan China.


"Optimisme tersebut mendorong investor global masuk ke pasar instrumen yang lebih berisiko dan menjauh dari aset yang sifatnya lebih aman [safe haven assets]," ujarnya dalam riset pagi ini (13/12/19).
Bersama dengan prediksi penguatan dalam waktu dekat tersebut, seri tenor menengah dan panjang seperti seri FR0081, FR0082, FR0080, dan FR0083 dapat menjadi pilihan menarik pelaku pasar dalam bertransaksi.

Seri-seri itu akan menjadi acuan tahun depan, di mana seri FR0081 yang akan bertenor 5 tahun pada 2020 akan jatuh tempo pada 2025, FR0082 pada 2030, FR0080 pada 2035, dan FR0083 pada 2040.

Ariawan dan tim juga menilai faktor negatif dari domestik yaitu lesunya perdagangan dapat membatasi penguatan pasar juga. Ariawan mencatat nilai transaksi sejak awal bulan tertekan hingga Rp 10,7 triliun per hari dibanding rerata perdagangan harian November Rp 12,3 triliun per hari.

SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. Keempat seri yang menjadi acuan pasar adalah FR0077 bertenor 5 tahun, FR0078 bertenor 10 tahun, FR0068 bertenor 15 tahun, dan FR0079 bertenor 20 tahun.

Dalam 2 pekan terakhir, pasar SUN mengalami koreksi tipis hampir setiap hari yang dianggap masih wajar karena pelaku pasar berharap hingga akhir tahun atau jangka menengah, pasar obligasi dapat menguat. Meskipun demikian, aliran dana investor asing yang perlahan tapi pasti terjadi sudah mulai diperhatikan meskipun nilainya belum signifikan.

Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu (DJPPR) terakhir menunjukkan investor asing menggenggam Rp 1.068,87 triliun SBN, atau 38,65% dari total beredar Rp 2.765 triliun berdasarkan data per 11 Desember.

Angka kepemilikannya masih positif Rp 175,62 triliun dibanding posisi akhir Desember Rp 893,25 triliun, sehingga persentasenya masih naik dari 37,71% pada periode yang sama tahun lalu. Sejak akhir pekan lalu, investor asing tercatat masuk ke pasar SUN senilai Rp 2,6 triliun, sedangkan sejak awal bulan masih surplus Rp 1,07 triliun.

TIM RISET CNBC INDONESIA (irv/hps)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/34lSCo1

December 13, 2019 at 03:45PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "AS-China Mau Damai, Pasar SUN Bakal Semarak Nih"

Post a Comment

Powered by Blogger.