Menurut dia, perkembangan Indonesia harus memadukan perkembangan teknologi dan hal-hal mendasar seperti pariwisata.
"Kita pikirkan antara perkembangan teknologi dan perkembangan yang dasar juga, kita kan ingin, kan gak semua bisa jadi Nadiem," kata Wishnutama seperti dikutip dari detik.com, Minggu (8/12/2019).
"Harus ada juga yang memproduksi craft, kerajinan tangan misalnya, baju, fesyen, terutama memang saya fokusnya di daerah tujuan wisata di berbagai bidang, termasuk teknologi," lanjutnya.
Suami dari Gista Putri itu pun mengaku sudah menyiapkan konsep baru dalam mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia secara besar-besaran. Wishnutama pun meminta agar publik menantikan konsep tersebut.
Dalam acara yang sama, Wishnutama menyampaikan penilaian terhadap persaingan antarnegara dalam konteksi pariwisata.
"Saya lihat nih, mohon maaf, Indonesia itu kayaknya emosi banget sama Malaysia sama Thailand. Padahal ngapain mereka (Malaysia dan Thailand) dijadiin saingan kita," ujarnya
"Kita selalu bandingin Malaysia itu 25 juta visitor setahun. Jauh lebih dari pada kita," lanjut Wishnutama.
Menurut dia, Indonesia lebih cocok berkompetisi dengan Selandia Baru. Di sana, jumlah kunjungan turis per tahun hanya 4 juta orang.
"Tapi spending-nya US$ 5.000. Kalau Indonesia, spending-nya masih US$ 1.200. Kita bicara kualitas. Experience pariwisata adalah kualitas," ujar Wishnutama.
(miq/miq)
https://ift.tt/2Ysm5Lr
December 08, 2019 at 05:49PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Wishnutama Sebut Gak Semua Bisa Jadi Nadiem, Apa Maksudnya?"
Post a Comment