Search

Emas Loyo, Tak Gerak Gara-gara AS-China dan Tunggu The Fed

Jakarta, CNBC Indonesia - Mengikuti tren yang sudah-sudah, harga emas di pasar spot tak banyak bergerak pagi ini. Harga tak bisa bergerak banyak menunggu kejelasan relasi Amerika Serikat (AS) dan China serta kebijakan bank sentral AS The Fed.

Rabu (11/12/2019), harga emas di pasar spot nyaris tak bergerak berada di US$ 1.463,8/troy ons atau turun 0,01%. Sejak 5 November harga emas bergerak menjauhi level psikologis US$ 1.500/troy ons.


Tanggal 15 Desember nanti akan jadi tanggal keramat. Pasalnya di tanggal tersebut produk impor asal China seperti laptop, HP, pakaian hingga mainan senilai US$ 156 miliar akan mulai dikenakan tarif baru sebesar 15%.

Perkembangan teranyar, Menteri Pertanian AS Sonny Perdue mengatakan bahwa sebenarnya Presiden AS Donald Trump tak ingin menerapkan tarif baru.

"Saya tidak merasa Bapak Presiden mau menerapkan bea masuk baru. Namun harus ada sesuatu yang mendorongnya untuk tidak menerapkan itu. Semoga sinyal dari China untuk kedelai dan daging babi bisa menjadi jalan ke arah sana," kata Purdue, seperti diberitakan Reuters.

Akhir pekan lalu, China memutuskan untuk memberi kelonggaran bea masuk atas sejumlah impor produk pangan asal AS seperti kedelai dan daging babi. China juga membeli lebih banyak kedelai dari AS. Reuters memberitakan, China akan mengimpor sekitar 300.000 ton kedelai dari AS yang akan datang pada Januari dan Februari 2020.

Namun balik lagi semua ada di tangan Trump selaku presiden. Pertanyaannya adalah apakah upaya China tersebut sudah sesuai dengan keinginan Trump. Sampai saat ini China masih kekeuh meminta AS membatalkan bea masuk yang akan efektif per 15 Desember dan mencabut tarif lain sebagai bagian dari kesepakatan dagang fase satu.

Di sisi lain bank sentral AS The Fed pada 10-12 Desember menggelar pertemuan untuk kembali mendiskusikan kebijakan moneter ke depan.

Dengan data ekonomi AS yang terbilang positif banyak yang meramal The Fed tak akan memangkas suku bunga acuan lagi.

The Fed diduga akan tetap mempertahankan suku bunga acuan. Menurut piranti FedWatch probabilitas The Fed akan mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 150-175 bps mencapai 97,8%. Ketika The Fed tak lagi pangkas suku bunga acuan maka harga emas berpotensi kehilangan satu momentum untuk menguat. 

TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/hps)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/38rK8yM

December 11, 2019 at 04:47PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Emas Loyo, Tak Gerak Gara-gara AS-China dan Tunggu The Fed"

Post a Comment

Powered by Blogger.