Search

Bersih-bersih Direksi, Saham Garuda Terbang 5%

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten penerbangan pelat merah, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) kembali melesat pada sesi awal perdagangan hari ini, Selasa (10/12/2019).

Saham GIAA dibuka menguat 1% ke level Rp 505/unit saham dan seiring berjalannya waktu penguatan yang dicatatkan semakin melebar, di mana pada pukul 09:31 WIB harga saham perusahaan melesat naik 5% menjadi Rp 525/unit saham. Nilai transaksi yang dicatatkan sebesar Rp 4,71 miliar dengan volume perdagangan 9,15 juta unit.

Ini berarti dalam dua hari perdagangan harga saham perusahaan sudah mencatatkan reli 8,47%.

Investor tampaknya menyambut positif aksi bersih-bersih dewan direksi GIAA oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) setelah diketahui merupakan pihak yang bertanggung jawab atas penyelundupan barang mewah di lumbung pesawat perusahaan, berupa motor Harley Davidson dan sepeda Brompton.

Aksi bersih-bersih mendapat tanggapan positif karena pelaku pasar berharap ke depannya, perusahaan dapat semakin produktif terutama terkait good corporate governance.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinullingga kemarin (9/12/2019) menyampaikan terdapat 5 anggota direksi yang diberhentikan.

"Sudah dicopot. Yang terlibat langsung dicopot. Direktur operasi (Bambang Adisurya Angkasa) kena. Lima dicopot," ujar Arya.

"Selain direksi, itu urusan internal mereka (Garuda). (Kementerian) BUMN gak ikut campur. Yang mengaku-ngaku punya barang dari Bea Cukai harusnya kena," lanjutnya.

Kelima anggota dewan direksi yang dimaksud adalah Direktur Utama Ari Askhara, Direktur Teknik dan Layanan Iwan Joeniarto, Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Mohammad Iqbal, dan Direktur Human Capital Heri Akhyar, dan Direktur Operasi Bambang Adisurya Angkasa.

Dengan pencopotan kelima direksi tersebut, saat ini hanya tersisa dua direksi, yakni Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Fuad Rizal dan Direktur Niaga Pikri Ilham Kurniansyah. Pada akhir pekan lalu (6/12/2019), Dewan Komisaris GIAA menunjuk Fuad sebagai pelaksana tugas direktur utama perusahaan.

"Penetapan Fuad Rizal Sebagai Plt. Direktur Utama Garuda Indonesia akan berlaku hingga dilaksanakannya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Garuda Indonesia dalam waktu dekat. Plt. Direktur Utama memastikan bahwa kegiatan bisnis dan operasional akan tetap berjalan sesuai dengan rencana kerja perseroan," ujar VP Corporate Secretary Garuda Indonesia M Ikhsan Rosan.

Lebih lanjut, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana Pramesti menyampaikan GIAA juga akan diberikan sanksi administratif dengan kisaran denda antara Rp 25 juta hingga Rp 100 juta.

"Sanksi administratif kepada Garuda karena melanggar Permenhub 78 tahun 2017 (tentang Pengenaan Sanksi Administratif Terhadap Pelanggaran Peraturan Perundang-undangan di Bidang Penerbangan) terkait kesesuaian. Sudah disampaikan kepada Garuda dan kami menunggu. Denda antara 25-100 juta," kata Polana, di Jakarta Senin (9/12/2019).

Pelanggaran yang dimaksud Polana adalah pengangkutan barang bawaan dalam lambung pesawat baru, bukan barang kargo untuk operasional perusahaan.

"Itu kan bukan kargo tapi barang bawaan. Yang diperbolehkan adalah barang yang digunakan operasional perusahaan," kata Polana.

TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/dwa)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2E07PQz

December 10, 2019 at 04:40PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Bersih-bersih Direksi, Saham Garuda Terbang 5%"

Post a Comment

Powered by Blogger.