Data perdagangan mencatat, Indeks Straits Times (STI) dibuka naik tipis 0,04% menjadi 3.195,97 indeks poin, di mana dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, 10 saham yang mencatatkan kenaikan harga, 12 saham melemah, dan 8 saham tidak mencatatkan perubahan harga.
Investor tampaknya masih terus mencermati dan mengambil sikap waspada atas hubungan dagang Amerika Serikat (AS) dan China yang meski kedua belah pihak menyampaikan bahwa negosiasi berlangsung dengan baik, belum terdapat pernyataan resmi kapan sekiranya perjanjian dagang tahap pertama dapat ditandatangani.
Seperti diketahui sebelumnya, Washington dan Beijing menyatakan tidak menentukan tenggat waktu kapan kesepakatan dagang harus dicapai. Hal ini dikarenakan, kedua negara menginginkan hasil yang layak.
"Poin yang dia [Presidan AS Donald Trump] coba sampaikan adalah kita perlu kesepakatan yang layak, dan apakah itu terjadi Desember ini atau Desember mendatang, atau tanggal lain, lebih tidak penting daripada mendapatkan kesepakatan yang tepat," ujar Menteri Perdagangan AS, Wilbur Ross, dilansir Reuters.
Nada serupa juga disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying yang menegaskan Negeri Tiongkok tidak menentukan tenggat waktu.
"Kita memang tidak menentukan deadline untuk mencapai sebuah kesepakatan atau tidak," ujar Hua seperti diwartakan CNBC International.
Di lain pihak, rilis data ekonomi terbaru AS menunjukkan Negeri Paman Sam perlahan pulih dari dampak negatif friksi dagang dengan China.
Biro Statistik Tenaga Kerja AS mencatat peningkatan penciptaan lapangan kerja di sektor non-pertanian atau Non Farm Payroll bulan November yang meningkat dibanding bulan sebelumnya. Ada sebanyak 266.000 Non Farm Payroll pada November.
Nilai tersebut lebih besar dari konsensus pasar yang dihimpun Dow Jones yang memproyeksi penciptaan lapangan kerja sebanyak 187.000. Kemudian pada bulan yang sama tingkat pengangguran juga hanya sebesar 3,5% YoY yang merupakan level terendah sejak 1969.
Pada hari ini investor akan mencermati rilis data cadangan devisa bulan November yang akan diumumkan pukul 16:00 WIB.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/tas)https://ift.tt/2sYHal6
December 09, 2019 at 03:31PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "AS-China Masih Aja Gelap, Bursa Singapura Stagnan!"
Post a Comment