Indeks Straits Times (STI) dibuka menguat 0,18% ke level 3226,39 indeks poin, di mana dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, 21 saham yang mencatatkan kenaikan harga, 4 saham melemah, dan 5 saham tidak mencatatkan perubahan harga.
Melambatnya inflasi di Singapura membuat pelaku pasar sempat undur diri dari bursa saham utama Negeri Singa tersebut.
Berdasarkan data dari Trading Economics, inflasi Singapura di bulan Oktober dilaporkan tumbuh 0,4% year-on-year (YoY), melambat dari pertumbuhan bulan sebelumnya 0,5%. Ini merupakan laju inflasi tahunan terendah dalam 3 bulan terkahir, di mana faktir utama melambatanya inflasi bulan lalu adalah anjloknya harga rumah.
Bahkan jika dilihat secara bulanan atau month-on-month (MoM) mengalami deflasi 0,4% di bulan Oktober.
Lebih lanjut, penguatan yang dicatatkan indeks Straits Times pada pagi hari ini masih didorog oleh harapan atas membaiknya hubungan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang merupakan rekan dagang utama Singapura.
Akhir pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan dirinya sudah berkomunikasi dengan Presiden China XI Jinping. Hasilnya cukup positif, di mana kesepakatan dagang diperkirakan bisa terjadi dalam waktu dekat.
"Kita akan segera memperoleh kesepakatan dengan China, mungkin sudah dekat," ujar Trump dalam wawancara bersama Fox News, seperti dikutip dari Reuters.
Kemudian, Global Times (tabloid yang berafiliasi dengan Partai Komunis China) mewartakan bahwa AS-China sudah sangat dekat untuk menyepakati perjanjian dagang Fase I. Bahkan kedua negara siap untuk melanjutkan ke fase berikutnya.
"Bertentangan dengan apa yang dilaporkan berbagai media, China dan AS sudah sangat dengan kesepakatan damai dagang Fase I. China tetap berkomitmen untuk melanjutkan dialog untuk Fase II atau bahkan Fase III dengan AS, berdasarkan kesetaraan," cuit akun Twiiter Global Times.
Pada hari ini investor akan mencermati rilis data produksi industri Singapura bulan Oktober yang akan diumumkan pukul 12:00 WIB. Konsensus pasar memproyeksi produksi industri buln kemarin akan terkontraksi 1,7% YoY, dari sebelumnya tumbuh 0,1% di bulan September, dilansir Trading Economics.
TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/hps)
https://ift.tt/34kZUc5
November 26, 2019 at 03:39PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Yakin Hubungan AS-China Puluh, Straits Times Menguat"
Post a Comment