Bloomberg merupakan orang terkaya di AS nomor delapan dengan total kekayaan yang diperkirakan mencapai US$ 53,4 miliar. Selain menjadi pendiri Bloomberg L.P, ia juga terjun dalam dunia politik praktis.
Sebelum tahun 2001, Bloomberg terafiliasi dengan partai politik Demokrat. Kemudian pindah ke Republikan (2001-2007) dan akhirnya memutuskan untuk independen dalam kurun waktu yang cukup lama (2007-2018).
Pada Oktober tahun lalu, Bloomberg kembali ke Partai Demokrat dan tahun ini resmi mencalonkan diri sebagai kandidat Presiden AS melawan petahana Presiden AS Donald Trump.
Salah satu pencapaiannya dalam dunia politik praktis adalah Ia pernah menjabat sebagai wali kota New York selama kurang lebih 12 tahun (Januari 2002-Desember 2013) dan tercatat sebagai wali kota dengan masa jabatan paling lama di AS.
Selain berkecimpung di bisnis dan partai politik, Bloomberg juga dikenal sebagai filantropis. Salah satu bentuk nyatanya adalah dengan mendirikan Beyond Carbon, sebuah kampanye ambisius yang didirikan pada 2019 untuk menerapkan 100% clean energy di AS.
Bloomberg telah menggelontorkan uang sebesar US$ 500 juta untuk mengadvokasi reformasi energi di negeri Paman Sam.
Menurut Energy Information Agency (EIA), konsumsi bahan bakar fosil (migas dan batu bara) AS mencapai 80% dari total konsumsi energi AS pada 2018. Total konsumsi energi terbarukan AS dan energi nullir masing-masing sebesar 11% dan 8%.
Konsumsi minyak AS mencapai 36% dari total konsumsi energi AS. Sementara itu konsumsi gas alam dan batu bara masing-masing mencapai 31% dan 13%.
|
https://ift.tt/2qKcWBy
November 26, 2019 at 03:11PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Seandainya Bloomberg Presiden AS, Gimana Nasib Batu Bara Cs?"
Post a Comment