Search

Seandainya Bloomberg Presiden AS, Gimana Nasib Batu Bara Cs?

Jakarta, CNBC Indonesia - Michael (Mike) Bloomberg konglomerat media sekaligus mantan wali kota New York resmi melaju ke Pemilihan Presiden AS 2020. Jika ia terpilih, maka wajah sektor energi AS kemungkinan besar akan berubah dan pasar energi global ikut terdampak.

Bloomberg merupakan orang terkaya di AS nomor delapan dengan total kekayaan yang diperkirakan mencapai US$ 53,4 miliar. Selain menjadi pendiri Bloomberg L.P, ia juga terjun dalam dunia politik praktis.

Sebelum tahun 2001, Bloomberg terafiliasi dengan partai politik Demokrat. Kemudian pindah ke Republikan (2001-2007) dan akhirnya memutuskan untuk independen dalam kurun waktu yang cukup lama (2007-2018).


Pada Oktober tahun lalu, Bloomberg kembali ke Partai Demokrat dan tahun ini resmi mencalonkan diri sebagai kandidat Presiden AS melawan petahana Presiden AS Donald Trump.

Salah satu pencapaiannya dalam dunia politik praktis adalah Ia pernah menjabat sebagai wali kota New York selama kurang lebih 12 tahun (Januari 2002-Desember 2013) dan tercatat sebagai wali kota dengan masa jabatan paling lama di AS.

Selain berkecimpung di bisnis dan partai politik, Bloomberg juga dikenal sebagai filantropis. Salah satu bentuk nyatanya adalah dengan mendirikan Beyond Carbon, sebuah kampanye ambisius yang didirikan pada 2019 untuk menerapkan 100% clean energy di AS.

Bloomberg telah menggelontorkan uang sebesar US$ 500 juta untuk mengadvokasi reformasi energi di negeri Paman Sam.

Menurut Energy Information Agency (EIA), konsumsi bahan bakar fosil (migas dan batu bara) AS mencapai 80% dari total konsumsi energi AS pada 2018. Total konsumsi energi terbarukan AS dan energi nullir masing-masing sebesar 11% dan 8%.

Konsumsi minyak AS mencapai 36% dari total konsumsi energi AS. Sementara itu konsumsi gas alam dan batu bara masing-masing mencapai 31% dan 13%.

Kalau Bloomberg Jadi Presiden AS, Ini Nasib Batu Bara Cs
Sejak tahun 2000, konsumsi batu bara AS cenderung mengalami penurunan dengan laju rata-rata tahunan (CAGR) sebesar 2,92%. Senada dengan batu bara, konsumsi minyak Paman Sam juga mengalami penurunan dengan laju yang lebih lambat yaitu 0,19%.

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2qKcWBy

November 26, 2019 at 03:11PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Seandainya Bloomberg Presiden AS, Gimana Nasib Batu Bara Cs?"

Post a Comment

Powered by Blogger.