Pada pukul 11:19 WIB, AU$ 1 setara dengan Rp 9.658,78, dolar Australia menguat 0,20% di pasar spot melansir dataRefinitiv. Di awal perdagangan hari ini, dolar Australia melemah 0,26% ke level Rp 9.619,74.
Penguatan di pasar spot juga berdampak pada kurs jual beli dolar Australia di dalam negeri, berikut data yang diambil dari beberapa situs resmi bank nasional pada pukul 11:20 WIB.
Bank | Kurs Beli | Kurs Jual |
Bank BNI | 9.626,00 | 9.697,00 |
Bank BRI | 9.585,47 | 9.751,95 |
Bank Mandiri | 9.627,00 | 9.668,00 |
Bank BTN | 9.545,00 | 9.749,00 |
Bank BCA | 9.641,68 | 9.671,68 |
CIMB Niaga | 9.658,00 | 9.664,00 |
Jika hingga akhir perdagangan nanti berhasil bertahan di zona hijau, dolar Australia akan membukukan penguatan tiga hari berturut-turut melawan rupiah.
Awal penguatan Mata Uang Kanguru terjadi setelah rilis data tenaga kerja Australia pada Kamis (19/12/2019) pekan lalu.
Biro Pusat Statistik Australia melaporkan tingkat pengangguran di bulan November turun menjadi 5,2% dari bulan sebelumnya 5,3%. Sementara di bulan yang sama, terjadi penambahan jumlah tenaga kerja yang direkrut sebanyak 39.900 orang, berbanding terbalik dengan bulan sebelumnya yang terjadi pengurangan 24.500 orang.
Data ini memberikan sentiment positif setelah sebelumnya dolar Australia mengalami tekanan akibat rilis notula rapat kebijakan moneter bank sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) Selasa lalu.
Notula rapat awal Desember tersebut menunjukkan RBA sedang menyiapkan pelonggaran moneter lebih lanjut.
Bank sentral pimpinan Philip Lowe ini sudah memangkas suku bunga sebanyak tiga kali sepanjang 2019, masing-masing sebesar 25 basis poin hingga ke rekor terendah 0,75%. Kondisi pasar tenaga kerja yang memburuk, inflasi yang rendah, serta pertumbuhan ekonomi yang melambat membuat RBA memangkas suku bunga secara agresif untuk memberikan stimulus ke perekonomian.
Data tenaga kerja terbaru dengan tingkat pengangguran yang turun memberikan harapan perekonomian akan membaik, dampak pemangkasan suku bunga sebanyak tiga kali mulai bekerja. Jika terus menunjukkan perbaikan, ada peluang RBA tidak lagi memangkas suku bunga, dolar Australia menjadi perkasa.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)https://ift.tt/2Si9x8l
December 23, 2019 at 07:02PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Loyo di Awal, Kurs Dolar Australia Kini Balik Menguat"
Post a Comment