Search

Hore, Rupiah Siap Beri Happy Weekend!

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Rupiah pun perkasa di perdagangan pasar spot.

Pada Jumat (13/12/2019), kurs tengah BI atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor menunjukkan angka Rp 13.982. Rupiah menguat 0,43% dibandingkan posisi hari sebelumnya dan berada di posisi terkuat sejak 13 September.

Sementara di 'arena' pasar spot, rupiah juga setia menapaki jalur hijau. Pada pukul 09:39 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 13.975 di mana rupiah menguat 0,32%. Rupiah menyentuh titik terkuat sejak 5 November.


Tidak hanya rupiah, mata uang utama Asia juga ramai-ramai menguat di hadapan greenback. Seperti sebelumnya, rupiah masih menempati peringkat kedua di klasemen mata uang utama Asia. Kali ini ringgit Malaysia menjadi yang terbaik di Benua Kuning.

Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 09:39 WIB:


Optimisme tidak cuma terjadi di pasar valas, bursa saham Asia pun kompak menguat. Bahkan tidak ada yang melemah, semuanya hijau. Indeks Hang Seng (Hong Kong) menjadi yang nomor satu dengan penguatan lebih dari 1%.

Berikut perkembangan indeks saham utama Asia pada pukul 09:40 WIB:


Pelaku pasar berbunga-bunga mendengar kabar AS-China sudah menyepakati hal-hal prinsip dalam perjanjian damai dagang fase I. Reuters memberitakan, Presiden AS Donald Trump mengumpulkan para penasihat utamanya untuk membahas hal ini, menurut seorang sumber.

Tidak lama usai pertemuan tersebut, Trump memberi sedikit bocoran. Dalam cuitan di Twitter, eks taipan properti itu menegaskan kesepakatan dagang AS-China sudah sangat dekat.

"Kita sudah sangat dekat untuk sebuah kesepakatan dengan China. Mereka menginginkannya, begitu juga kami!" cuit Trump.

Sang sumber juga menyebut bahwa AS siap untuk menunda atau bahkan membatalkan pengenaan bea masuk baru untuk importasi produk China senilai US$ 160 miliar yang sedianya berlaku 15 Desember. Tidak hanya itu, juga akan memberi diskon 50% atas bea masuk yang berlaku selama masa perang dagang lebih dari setahun terakhir. Sebagai informasi, AS telah mengenakan bea masuk terhadap importasi produk made in China senilai US$ 550 miliar selama periode tersebut.


Namun memang tidak semua bea masuk yang akan didiskon, tetapi US$ 375 miliar-nya saja. Menurut sumber yang dekat dengan tim negosiator dagang AS-China, tawaran-tawaran dari AS itu bisa berlaku segera jika China setuju.

China pun memberi respons positif. Seperti dikutip dari Reuters, China berencana membeli produk pertanian AS senilai US$ 50 miliar tahun depan. Jumlah ini lebih dari dua kali lipat dibandingkan 2017, sebelum perang dagang meletus.

Damai dagang AS-China yang sepertinya semakin dekat dengan kenyataan membuat pelaku pasar ogah bermain aman. Dengan prospek pertumbuhan ekonomi global seiring membaiknya arus perdagangan dunia, saatnya bermain agresif dan mengambil risiko.

Arus modal asing pun menyemut ke aset-aset berisiko di negara berkembang, termasuk Indonesia. Hasilnya jelas, rupiah dkk di Asia tidak punya pilihan selain menguat.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2YKEPGo

December 13, 2019 at 05:06PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Hore, Rupiah Siap Beri Happy Weekend!"

Post a Comment

Powered by Blogger.