"Khusus untuk UMKM ekspor, itu pada dasarnya kuta mempertemukan UMKM dengan buyer dari luar negeri," ujarnya di sela puncak peringatan HUT ke-124 BRI di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (22/12/2019).
Dia menyebut, terdapat 154 UMKM yang terlibat pada ajang ini. Ada yang sudah siap ekspor, ada pula yang masih dipersiapkan untuk ekspor dengan dihadirkan langsung ke JCC.
"Ada kurang lebih 70-80 buyer dari luar negeri, dari berbagai negara, dari Amerika Serikat, Eropa, Timur Tengah, Jepang, Australia dan lain lain hadir," tandasnya.
Berdasarkan laporan terakhir, dua mencatat sudah terjalin kontrak jual beli dari ajang ini. Nilainya mencapai ratusan miliar rupiah.
"Target kita pasang setinggi-tingginya, karena ini kan kontribusi kita untuk republik ini ya. Untuk mengembangkan UMKM itu karena UMKM sendiri menjadi tumpuan untuk menyerap tenaga kerja," bebernya.
Dia menilai, 98% usaha di RI ditopang oleh UMKM. Dari UMKM itu, kontribusi terhadap PDB mencapai 60%.
"Artinya sekarang ekspor kita yang dari UMKM itu hanya 14%. Kalau itu kita 2 kali lipat kan saja bisa dibayangkan betapa besar UMKM untuk menyerap tenaga kerja."
"Dan itu penting, dalam situasi seperti ini kita harus terus menerus menyediakan lapangan kerja lapangan kerja," lanjutnya.
Sebelumnya, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) telah membuat 1,2 juta nasabah UMKM naik kelas sepanjang 2019. Bahkan sejak 2017 BRI telah membina 5,5 juta nasabah UMKM untuk naik kelas. Hal ini sejalan dengan komitmen BRI untuk konsisten menumbuhkembangkan dan memberdayakan UMKM.
"Kami membina bisnis UMKM melalui BRIncubator, agar UMKM naik kelas. Kami juga aktif pada program kemitraan. Bagaimana UMKM tidak hanya naik kelas, tetapi juga bersaing di pasar ekspor," kata Direktur Utama BRI, Sunarso, Jumat (20/12/2019).
Selain dari UMKM yang sudah naik kelas, dibutuhkan juga pemetaan untuk menghadapi masalah yang membuat usaha yang dirintis stagnan. Sunarso mengatakan setiap UMKM membutuhkan penanganan yang spesifik dan tidak bisa disamaratakan.
BRI pun tengah merancang aplikasi yang bisa meningkatkan kemampuan UMKM, dimana pelaku usaha menganalisis kemampuannya sendiri dan dikombinasikan dengan analisis BRI.
"Dari sini akan diketahui, kebutuhannya apa. Jadi kalau memang kebutuhannya usaha mikro untuk naik kelas adalah akses pasar maka itu yang kami, kalau untuk naik kelas dia membutuhkan pendanaan, kami bantu disana. jadi harus ada yang spesifik untuk UKM," katanya.
Melalui UMKM Export BRILian Preneur 2019" diharapkan bisa mempertemukan UMKM dengan pembeli potensial dari luar negeri dan meningkatkan kapasitas dan kualitas produk yang berorientasi ekspor.
Sunarso kegiatan ini diikuti oleh 155 UMKM binaan Bank BRI dan Rumah Kreatif BUMN (RKB) BRI yang bergerak di bidang usaha seperti fashion, makanan dan minuman, dan kerajinan (Craft & Home Décor).
Bank BRI juga mendatangkan pembeli potensial dari luar negeri yang diharapkan akan semakin membuka akses produk UMKM Indonesia ke mancanegara.
"Tercatat terdapat 74 pembeli potensial yang datang dari 16 Negara dari Benua Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, Asia, dan Australia", kata Sunarso pada pembukaan, Jumat (20/12/2019).
Sunarso menegaskan BRI berkomitmen pada pemberdayaan dan pengembangan UMKM. Salah satu contoh nyatanya adalah porsi penyaluran kredit UMKM sebesar Rp 701 triliun atau 77,60% dari total kredit hingga kuartal III-2019.
Selain itu, Bank BRI saat ini memiliki Rumah Kreatif BUMN terbanyak, atau sejumlah 54 RKB BRI dengan jumlah anggota mencapai 398 ribu dan telah mengadakan sebanyak 3.994 pelatihan. Untuk mendorong pelaku UMKM naik kelas, Bank BRI memiliki program pendampingan dan pelatihan yakni BRIncubator.
"Selain untuk mendorong dan memfasilitasi pelaku UMKM Go Global sehingga memiliki daya saing internasional, tentu saja acara ini merupakan langkah nyata Bank BRI untuk membantu pemerintah dalam mengurangi defisit transaksi berjalan melalui peningkatan eksport", kata Sunarso.
(sef/sef)
https://ift.tt/2EOg6aF
December 22, 2019 at 05:07PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Cerita Bos BRI Kawal Ekspor Produk UMKM RI"
Post a Comment