Adapun pemangkasan ini karena adanya sengketa dagang dan ketidakpastian brexit yang berdampak pada perdagangan dunia.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pemangkasan ini tidak akan mempengaruhi pertumbuhan perekonomian Indonesia pada tahun ini. Ia yakin ekonomi Indonesia masih tumbuh 5,3% tahun ini.
"Masih (5,3%). Ekonomi kita kan pertumbuhannya itu masih sangat dipengaruhi oleh perkembangan proyek-proyek infrastruktur yang sudah dimulai, yang akan jalan aja terus. Beda dengan kalau belum ada investasinya boleh jadi akan terpengaruh. Tapi karena ini hanya melanjutkan, ya pertumbuhan ekonomi kita tidak akan beda banyak dengan perkiraan, walaupun pertumbuhan ekonomi dunia melambat," ungkapnya di Hotel Pacific Place Jakarta, Senin (11/3/2019).
Darmin menjelaskan, faktor pendorong pertumbuhan 2019 masih dari sektor konsumsi rumah tangga dan investasi.
"Sebetulnya terutama konsumsi masyarakat dan investasi dan investasi tentu ekspor kita sedang berupaya. Saya belum berani mengatakan, ekspornya," jelasnya.
Menurutnya, yang akan terpengaruh dari pemangkasan ini hanyalah sektor ekspor yang saat ini sedang digenjot pemerintah. Terutama pemangkasan yang dilakukan oleh OECD karena ketidakpastian perdagangan global.
"Terutama ekspor kita itu sangat dipengaruhi perang dagang. Ekspor kita itu nomor satu ke China, kedua ke AS. Dua-duanya sedang mengalami perlambatan karena perang dagang, dampaknya ke kita di ekspor," tegasnya.
(dru)
https://ift.tt/2VVmFPz
March 11, 2019 at 07:24PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "OECD Pangkas Proyeksi PDB Global, Darmin: Tidak Pengaruhi RI"
Post a Comment