Seperti yang telah diketahui, pada hari Minggu kemarin pesawat Boeing 737 Max-8 rute Addis Ababa-Nairobi dengan kode penerbangan ET302 yang dioperasikan oleh Ethiopian Airlines jatuh tidak lama setelah mengudara dan menewaskan 157 orang.
Menurut pihak Administrasi Penerbangan Sipil China (Civil Aviation Administration of China/CAAC), kecelakaan Boeing 737 MAX-8 di Ethiopia memiliki kemiripan dengan yang terjadi pada Lion Air di perairan Karawang pada Oktober 2018 silam. Pasalnya, selain menggunakan pesawat dengan seri yang sama, kecelakaan juga sama-sama terjadi tidak lama setelah tinggal landas.
Sebagai informasi, keluarga seri 737 MAX seperti MAX-7, MAX-8, dan MAX-9 akan menggantikan pesawat seri lama, yaitu 737-700, 373-800, dan 737-900. Selain itu, ada pula seri 737 MAX-10 yang dibuat dengan lebih panjang.
Foto: Orang-orang berjalan melewati bagian dari reruntuhan pesawat di tempat kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines Penerbangan ET 302, dekat kota Bishoftu, tenggara Addis Ababa, Ethiopia (10/3/2019). (REUTERS / Tiksa Negeri)
|
Sedangkan per Januari 2019, pesawat seri 737-MAX telah dipesan sebanyak 5.011 unit oleh berbagai maskapai di dunia. Bahkan jumlah pesanannya telah mengalahkan seri 737-800 yang hanya 4.991 unit.
Boeing mengklaim bahwa pesawat seri MAX memiliki tingkat efisiensi bahan bakar yang lebih baik, serta bentuk badan yang lebih aerodinamis.
Meski demikian, hingga berita ini diturunkan belum ada pernyataan resmi dari pihak Boeing terkait insiden yang terjadi di Ethiopia.
Berdasarkan laman Facebook Lion Air Group, per 16 Agustus 2018 Lion Air telah memiliki 10 armada 737 MAX-8. Dengan adanya kecelakaan pada satu armadanya pada Oktober 2018 silam, jumlahnya telah berkurang menjadi tinggal 9.
Sedangkan maskapai Garuda memiliki 1 unit pesawat Boeing 737 MAX-8 yang masih dioperasikan.
Artinya masih ada 10 unit pesawat tersebut yang aktif hilir mudik di daerah udara Republik Indonesia (RI).
Mengutip detikcom Kementerian Perhubungan akan meningkatkan pengawasan pada pesawat jenis Boeing 737 MAX-8 di Indonesia.
"Hingga saat ini kami terus melakukan langkah-langkah perbaikan mulai dari prosedur operasional maupun additional training serta menindaklanjuti Airworthiness Directive yang dikeluarkan Federal Aviation Administration (FAA)," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B Pramesti lewat keterangan tertulis, Senin (11/3/2019)
TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/dru)
https://ift.tt/2VKJIw4
March 11, 2019 at 07:21PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Duh, Maskapai RI Masih Operasikan 10 Unit Boeing 737 MAX-8"
Post a Comment