Inalum Berencana Tambah Kepemilikan di Bukit Asam

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Inalum (Persero) berencana menaikkan kepemilikan sahamnya di PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melihat potensi bisnis yang menggiurkan dari perusahaan tambang batu bara tersebut.

Saat ini, Inalum memegang 65% saham PTBA sementara sisanya dimiliki oleh publik.

"Inalum tengah mengkaji menaikkan kepemilikan di PTBA dari 65% saat ini karena dividend payout-nya besar," kata Head of Corporate Communication Inalum Rendi Witular kepada CNBC Indonesia, Minggu (31/3/2019).

Namun, ia menolak menjelaskan jumlah kepemilikan saham Inalum di PTBA yang baru serta kapan aksi korporasi itu akan dijalankan.

"Sepertinya dalam waktu dekat," ujarnya.

Saat ini, PTBA memberikan dividend payout sebesar 75% per tahun, yang dipandang Inalum sebagai jumlah yang cukup besar.

"PTBA akan mengadakan RUPS 25 April mendatang dan kami akan mengusulkan dividend payout yang sama dengan tahun kemarin sebesar 75% atau setara dengan Rp 3,6 triliun," ujar Rendi.

Inalum memandang bahwa PTBA memiliki prospek bisnis yang menjanjikan karena perusahaan berencana menaikkan produksi batu-bara high calorie yang harganya saat ini masih bagus.

Selain itu, program hilirisasi PTBA dan juga program gasifikasi batu bara oleh pemerintah menjadi alasan jangka panjang Inalum untuk menaikkan kepemilikannya.

"PTBA punya pembangkit listrik mulut tambang yang akan beroperasi di 2023. Program gasifikasi juga akan berjalan di 2022," kata Rendi.

Sebelumnya, Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin mengatakan perusahaannya tengah menggarap dua proyek hilirisasi batu bara senilai US$ 5,8 miliar (Rp 81,20 triliun, asumsi kurs Rp 14.000/US$).

Proyek di Peranap diperkirakan nilainya mencapai US$ 2,7 miliar dan di Tanjung Enim sekitra US$ 3,1 miliar.

Proyek Peranap ini merupakan proyek gasifikasi yang akan digarap oleh Bukit Asam bersama dengan PT Pertamina (Persero) dengan Air Products untuk hilirisasi batu bara menjadi DME.

Sementara itu, proyek di Tanjung Enim merupakan pabrik hilirisasi batu bara bersama dengan Pertamina, PT Pupuk Indonesia, dan PT Chandra Asri Petrochemicals Tbk (TPIA).

Saksikan video mengenai bocoran kinerja PTBA berikut ini.

[Gambas:Video CNBC]

(prm)

Let's block ads! (Why?)