IHSG Sepekan Tergerus, di Tengah Berlarutnya Perang Dagang

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan ini tergerus 0,87% atau 56,52 poin ke level 6.468,755 setelah dua pekan berturut-turut menguat hingga 2,31%.Pada perdagangan Jumat sendiri IHSG tercatat melemah 0,19%, menjadi satu-satunya indeks utama bursa saham yang melemah di Kawasan Asia. Indeks Nikkei Jepang, misalnya, naik 0,74%, indeks Shanghai China tumbuh 0,24%, indeks Straits Times Singapura menguat 0,24%.

Pelaku pasar Indonesia terlihat masih khawatir dengan berlarutnya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang merupakan mitra dagang utama Indonesia. Sejauh ini, AS telah mengenakan bea masuk baru bagi produk impor asal China senilai US$250 miliar, sementara China mengenakan bea masuk baru bagi produk AS senilai US$110 miliar.

Meski negosiasi ditargetkan berakhir pada 30 Maret, hari ini, tetapi belum ada tanda kesepakatan yang akan segera dicapai. "Bisa Mei, Juni, tidak ada yang tahu. Bisa juga April, kami tidak tahu," ujar pejabat pemerintahan AS, sebagaimana dikutip Reuters.Di tengah situasi demikian, saham-saham produsen kertas di Indonesia tertekan sehingga menjadi pemberat pergerakan IHSG. Harga saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) jatuh hingga 7,03% ke level Rp 8.600/saham. Di sisi lain, saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk drop 5,36% ke Rp 11.025/unit. Penurunan itu terjadi di tengah perlambatan ekonomi China yang membuat permintaan bubur kertas menurun. China merupakan konsumen utama bubur kertas (pulp) dengan volume sebanyak 23,72 juta metrik ton, atau setara dengan 6% dari konsumsi global.Di sisi lain, harga bubur kertas tercatat memasuki tren melemah. Indeks harga produsen di AS untuk produk pulp dan kertas bulan lalu telah menyentuh level 209,7 atau melemah dibandingkan posisi akhir tahun lalu di 222,3.Sepanjang Maret, IHSG menguat 0,39%, memperbaiki koreksi yang dibukukan sebulan sebelumnya sebesar 1,37% atau 89,62%. Karena pada Januari IHSG berhasil menguat 5,46%, sepanjang tahun berjalan bursa saham Indonesia masih membagikan keuntungan sebesar 4,48%.TIM RISET CNBC INDONESIA (ags/gus)

Let's block ads! (Why?)