Search

BI Tahan Suku Bunga, Reli Harga SUN Mulai Mereda

Keempat seri yang menjadi acuan itu adalah FR0063 bertenor 5 tahun, FR0064 bertenor 10 tahun, FR0065 bertenor 15 tahun, dan FR0075 bertenor 30 tahun. 

Seri acuan yang paling menguat adalah FR0079 bertenor 20 tahun yang mengalami penurunan yield sebesar 3,5 basis poin (bps). Besaran 100 bps setara dengan 1%. Seri acuan 15 tahun juga menguat, tetapi seri acuan 10 tahun melemah dan seri acuan 5 tahun masih stagnan. 

Meskipun penguatan masih terjadi, tetapi reli yang terjadi sejak Senin kemarin sudah mulai mereda dan penetapan suku bunga dapat menjadi titik balik bagi pergerakan pasar SUN dalam jangka pendek menjadi negatif. 

Kemungkinan pelaku pasar mulai melakukan aksi ambil untung (profit taking) setelah terjadi penguatan signifikan dan beruntun sejak awal pekan ini.

 

Apresiasi pasar obligasi pemerintah hari ini tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) masih menguat. Indeks tersebut naik 0,06 poin (0,03%) menjadi 240,68 dari posisi kemarin 240,62. 

Apresiasi SBN hari ini juga membuat selisih (spread) obligasi rupiah pemerintah tenor 10 tahun dengan surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor serupa mencapai 526 bps, menyempit dari posisi kemarin 528 bps.  

Yield US Treasury 10 tahun naik hingga 2,66% dari posisi kemarin 2,63%. 

Terkait dengan pasar US Treasury, saat ini masih terjadi inversi seri 2 tahun dengan seri 5 tahun, di mana inversi kondisi tingginya yield seri lebih pendek dibanding seri lebih panjang. 

Inversi tersebut membentuk kurva yield terbalik (inverted yield curve), yang menjadi cerminan investor yang lebih meminati US Treasury seri panjang dibanding yang pendek karena menilai akan terjadi kontraksi jangka pendek, sekaligus indikator adanya potensi tekanan ekonomi bahkan hingga krisis.

 

Yield US Treasury Acuan 21 Feb 2019
Seri Benchmark Yield 20 Feb 2019 (%) Yield 21 Feb 2019 (%) Selisih (Inversi) Satuan Inversi
UST BILL 2019 3 Bulan 2.446 2.438 3 bulan-5 tahun -5.2
UST 2020 2 Tahun 2.502 2.514 2 tahun-5 tahun 2.4
UST 2021 3 Tahun 2.47 2.486 3 tahun-5 tahun -0.4
UST 2023 5 Tahun 2.473 2.49 3 bulan-10 tahun -22.8
UST 2028 10 Tahun 2.652 2.666 2 tahun-10 tahun -15.2
Sumber: Refinitiv  

Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, saat ini investor asing menggenggam Rp 926,43 triliun SBN, atau 37,69% dari total beredar Rp 2.457 triliun berdasarkan data per 19 Februari. Porsi itu sudah turun dari posisi tertinggi rekor yang tercipta hari sebelumnya yaitu sebesar Rp 931,83 triliun pada 18 Februari. 

Angka kepemilikannya masih bertambah Rp 33,18 triliun dibanding posisi akhir Desember Rp 893,25 triliun, sehingga persentasenya masih naik dari 37,71% pada periode yang sama. 

Dari pasar surat utang negara berkembang, penguatan terjadi di China, India, Filipina dan Afsel, sedangkan koreksi terjadi di Brasil, Malaysia, Rusia, Singapura, dan Thailand. Di negara maju, penguatan hanya terjadi di Jepang.

   

Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang
Negara Yield 20 Feb 2019 (%) Yield 21 Feb 2019 (%) Selisih (basis poin)
Brasil 8.81 8.97 16.00
China 3.145 3.143 -0.20
Jerman 0.101 0.12 1.90
Perancis 0.529 0.534 0.50
Inggris 1.181 1.196 1.50
India 7.58 7.547 -3.30
Italia 2.86 2.814 -4.60
Jepang -0.034 -0.04 -0.60
Malaysia 3.891 3.897 0.60
Filipina 6.418 6.379 -3.90
Rusia 8.33 8.41 8.00
Singapura 2.125 2.142 1.70
Thailand 2.47 2.5 3.00
Turki 14.82 14.91 9.00
Amerika Serikat 2.652 2.666 1.40
Afrika Selatan 8.875 8.79 -8.50
Sumber: Refinitiv  

TIM RISET CNBC INDONESIA


(irv/tas)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2SPR2JP

February 22, 2019 at 02:25AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "BI Tahan Suku Bunga, Reli Harga SUN Mulai Mereda"

Post a Comment

Powered by Blogger.