Search

Ekonomi Global Kian Gloomy

 

Faktor utama penyebab koreksi massal di pasar keuangan Asia adalah kekhawatiran investor terhadap prospek damai dagang AS-China. Dalam paparannya di hadapan Komite Perpajakan Komite Perpajakan House of Representatives (House Ways and Means Committee), Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer menegaskan bahwa sebuah negosiasi tidak akan begitu saja mengubah hubungan dagang kedua negara. 

"Kenyataannya adalah ini menjadi tantangan yang berlangsung dalam waktu yang sangat lama. Saya tidak cukup bodoh untuk percaya satu negosiasi bisa mengubahnya," kata Lighthizer, mengutip Reuters. 

Apabila AS-China sampai batal mencapai kesepakatan dagang, lanjut Lighthizer, maka dirinya tidak akan segan untuk kembali menaikkan bea masuk. Sebab bea masuk adalah satu-satunya alat untuk menekan China agar melakukan reformasi struktural. 

"Jika ada ketidaksepakatan, maka AS akan bertindak proporsional," tegasnya. 

Reformasi struktural di China, menurut Lighthizer, bukan soal Negeri Tirai Bambu membeli lebih banyak produk made in USA. Beberapa hal yang harus diselesaikan adalah penghentian pemaksaan transfer teknologi terhadap perusahaan asing yang beroperasi di China atau manipulasi kurs untuk mendongrak kinerja ekspor. 

"Saya tidak yakin kalau ini (China membeli lebih banyak produk AS) akan menyelesaikan masalah. Kami akan menuntaskan ini (hubungan dengan China) dengan satu mata yang mengarah ke masa depan," kata Lighthizer. 

Investor yang sudah sempat sangat yakin dengan prospek damai dagang AS-China seakan tersambar petir. Ternyata masih ada risiko kesepakatan dagang bisa gagal, dan dua kekuatan ekonomi terbesar di bumi kembali terlibat perang dagang.  

Merespons pernyataan Lighthizer, investor berbondong keluar dari aset-aset berisiko di Asia. Arus modal pun kembali menyemut di instrumen aman seperti dolar AS.  

(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

(aji/aji)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2NxWV8V

March 01, 2019 at 12:55PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ekonomi Global Kian Gloomy"

Post a Comment

Powered by Blogger.