Search

AS Kalahkan China di WTO

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) memenangkan dukungan dari Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) atas tuntutannya terhadap praktik dukungan pendanaan (subsidi) terhadap harga biji-bijian (grains) yang dilakukan China, yang dianggap terlalu banyak dan melanggar aturan yang berlaku.

Metodologi perhitungan tersebut juga digunakan India.

Panel persidangan WTO, Kamis (28/2/2019), sepakat dengan keluhan AS bahwa China telah terlalu banyak membayar subsidi kepada petaninya untuk berbagai produk pertanian seperti gandum, beras Indica, dan beras Japonica pada 2012-2015.


"Subsidi berlebihan China membatasi peluang bagi petani AS untuk mengekspor produk kelas dunia mereka ke China," kata Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dalam sebuah pernyataan. "Kami berharap China segera mematuhi kewajiban WTO."


China, pada hari Jumat, mengatakan mereka menyesali kurangnya dukungan dari para ahli dan menekankan bahwa subsidi pemerintah untuk pertanian adalah praktik yang umum dan diizinkan berdasarkan peraturan WTO.

China akan terus mempromosikan pengembangan sektor pertaniannya sesuai dengan aturan WTO dan menjaga stabilitas sistem perdagangan multilateral, kata Kementerian Perdagangan dalam sebuah pernyataan, mengutip CNBC International.

Kantor perwakilan perdagangan AS mengajukan keluhan pada September 2016 dan mengatakan China telah membayar petani hampir US$100 miliar lebih dari yang diizinkan oleh aturan WTO. Subsidi itu memberikan insentif buatan bagi petani untuk menghasilkan lebih banyak sehingga menurunkan harga produk di seluruh dunia, katanya.

Perjanjian keanggotaan WTO China memungkinkan subsidi distorsi-perdagangan hingga 8,5% dari total nilai produksi.

AS Kalahkan China di WTOWTO (Foto: REUTERS/Denis Balibouse)

China berpendapat tidak melanggar batas yang ditentukan karena hanya biji-bijian yang dibeli oleh pemerintah yang dihitung sebagai disubsidi. Amerika Serikat telah mengeluhkan bahwa pembelian yang harganya disubsidi oleh negara telah menyebakan peningkatan harga di seluruh pasar.

Putusan WTO itu dapat memiliki konsekuensi juga bagi India, yang telah menerapkan langkah serupa dengan China. Namun, China dapat mengajukan banding terhadapnya.

Pada pertemuan komite pertanian WTO yang diadakan hari Rabu, Amerika Serikat dan Kanada menentang klaim India bahwa subsidi harga yang dikeluarkan negaranya di pasar hanya 1,5% dari nilai produksi dan mengatakan jumlah subsidi sebenarnya sekitar 31%-85%, jauh di atas batas yang diizinkan. (prm)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2Tnv94c

March 01, 2019 at 08:28PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "AS Kalahkan China di WTO"

Post a Comment

Powered by Blogger.