Search

Akankah LinkAja Meniru Strategi Gopay dan OVO 'Bakar Uang'?

Jakarta, CNBC IndonesiaKementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meyakini fintech bentukannya, LinkAja, juga bisa bersaing meraup pasar pembayaran digital yang saat ini mulai didominasi OVO dan GoPay.

BUMN juga akan menerapkan strategi 'bakar uang', atau sederhanya menghabiskan uang banyak lebih dulu untuk mengenalkan LinkAja ke masyarakat luas. Hal itu ditegaskan Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Survei dan Konsultan Kementerian BUMN, Gatot Trihargo, di mana sangat wajar, LinkAja harus "bakar uang" untuk penetrasi pasar melalui belanja iklan yang masif dan promosi.

"Kalau kita pasang iklan di pinggir jalan sudah tentu sama (bakar uang), jadi iklan itu dipakai untuk mengambil customer sama seperti kita mengambil diskon, sama gak bakar duit? Masalah istilah saja. Jadi itu yang di pinggir jalan itu, sepanjang jalan itu atau di koran majalah itu bakar uang juga," kata Gatot, saat ditemui di Jakarta Convention Center, Kamis (28/2/2019).


Ia meyakini, dengan strategi tersebut, LinkAja akan semakin dikenal masyarakat, hingga akhirnya, basis data pelanggan (customer based) bisa terus meningkat dan transaksi melalui LinkAja terus meningkat.

Akankah LinkAja Meniru Strategi Gopay & OVO 'Bakar Uang'?LinkAja, dompet digital BUMN (Foto: IST)

"Itu kan selaku cara mendapatkan customer based, yang nanti akan memakai LinkAja, mau mingguan, bulanan, jadi aktivitas mereka sehari hari transaksi pakai LinkAja," tutur Gatot.

Namun, ia enggan terburu-buru menentukan berapa valuasi LinkAja, karena hal itu masih dibahas lebih lanjut. "Masih dibahas oleh mereka, terlalu dini untuk bilang valuasi," kata dia.

Sebagai gambaran, bank yang terhimpun dalam bank himpunan bank milik negara (Himbara), yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), mulai masuk ke bisnis fintech melalui LinkAja. Fintech ini rencananya bakal diluncurkan pada 3 Maret 2019 mendatang.

LinkAja merupakan dompet digital yang akan menggabungkan uang elektronik Bank Mandiri (e-cash), Bank BNI (Unikqu), Bank BRI (Tbank), dan Telkom Group (TCASH dan T-money).  LinkAja akan berada di bawah PT Fintek Karya Nusantara (Finarya). Finarya merupakan fintek bikinan PT Telekomunikasi Tbk (TLKM) yang selama ini mengelola produk dompet digital T-Cash, milik Telkomsel.

Saham terbesar akan dipegang oleh Telkomsel sebesar 25%. Sementara, tiga bank, yakni Bank Mandiri, BNI dan BRI, akan memegang saham masing-masing 20%. Sementara, BTN dan PT Pertamina (Persero) memegang masing-masing 7% dan Jiwasraya akan memegang 1% saham.

Saksikan video tentang LinkAja penantang OVO dan GoPay di bawah ini:

[Gambas:Video CNBC]

(roy/roy)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2Tp1ZBG

March 01, 2019 at 01:58AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Akankah LinkAja Meniru Strategi Gopay dan OVO 'Bakar Uang'?"

Post a Comment

Powered by Blogger.