Search

Ya Ampun! Sebulan, 24 Reksa Dana Ini Ambles 30% Lebih

Jakarta, CNBC Indonesia - Reksa dana (RD) berbasis surat utang masih menjadi pemimpin klasemen perolehan keuntungan tertinggi di pasar modal sampai dengan bulan ke-11 tahun ini atau per November 2019. Sementara produk reksa dana berbasis saham masih terhitung memerah.

Data PT Infovesta Utama menunjukkan kinerja RD pendapatan tetap yang berbasis obligasi tersebut membukukan kinerja positif sepanjang November, yaitu sebesar 0,53%. Hasil positif itu berkaca dari Infovesta Fixed Income Fund Index 90 yang diterbitkan Infovesta.

RD pendapatan tetap adalah produk reksa dana yang isinya mayoritas efek surat utang, terutama obligasi pemerintah, obligasi korporasi, serta sukuk baik yang diterbitkan pemerintah atau perusahaan baik swasta atau BUMN.


RD pasar uang juga mencetak kinerja yang positif pada bulan ke-11 itu, tepatnya 0,47%, dengan acuan Infovesta Money Market Fund 90. RD pasar uang adalah produk reksa dana berisikan instrumen pasar uang seperti deposito berjangka dan tabungan bank atau surat utang berumur di bawah 1 tahun.
Penyebab utama dari kenaikan potensi keuntungan (return) investasi RD pendapatan tetap adalah positifnya return dari pasar obligasi khususnya surat utang negara (SUN). Keuntungan tersebut bisa dicerminkan oleh Indeks Indobex Government Total Return yang diterbitkan PT Penilai Harga Efek Indonesia.

Indeks Indobex Government Total Return menunjukkan adanya kenaikan 0,19% sepanjang November, yang menjadi kombinasi dari kenaikan harga dan atau kupon dari obligasi pemerintah.

Di sisi lain, RD saham yang minimal 80% investasinya ditanam di pasar saham masih membukukan kinerja negatif, yakni sebesar -7,23%. RD campuran juga masih tertekan, yakni -3,22%. Bahkan secara year to date, di saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) minus 2,95% sejak Januari hingga November, RD saham minus hingga 11,44%.

Adapun, year to date, RD campuran naik tipis 0,54%. RD campuran memiliki fleksibilitas tinggi karena manajer investasi bisa mengalihkan portofolio investasi dari mayoritas di saham menjadi obligasi.


Kinerja RD saham dan RD campuran pada November yang negatif terutama disebabkan oleh turunnya pasar saham, yang tercermin dari IHSG. Indeks ini adalah hasil perhitungan seluruh saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Sepanjang November, IHSG memang turun 3,48%, bulan paling terkoreksi sejak Maret 2018. Pada bulan tersebut, investor asing juga mencatatkan aksi jual bersih (net foreign sell) di pasar reguler Rp 7,2 triliun dan transaksi yang ciut menjadi Rp 7,4 triliun per hari.

Penurunan aktivitas transaksi di pasar saham terjadi 21,71% dari nilai rerata harian sepanjang 10 bulan pertama tahun ini Rp 9,46 triliun/hari.

[Gambas:Video CNBC]

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/348jWFW

December 11, 2019 at 02:09PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ya Ampun! Sebulan, 24 Reksa Dana Ini Ambles 30% Lebih"

Post a Comment

Powered by Blogger.