Jika berhasil mendapatkan lisensi bank digital, Grab akan memiliki akses ke deposito, pinjaman atau layanan keuangan lainnya. Kepastian penerbitan lisensi ini akan diumumkan pada pertengahan 2020.
"Kami akan mengajukan lisensi perbankan digital di Singapura sebelum batas waktu 31 Desember 2019," ujar Head Grab Financial Group Reuben Lei, seperti dikutip Nikkei Asia Review, Senin (23/12/2019).
"Lisensi perbankan membuka lebih banyak peluang bagi kami meluncurkan lebih banyak layanan untuk melayani pelanggan," kata Reuben Lai. "Grab Financial Group adalah pilar utama pertumbuhan Grab, dan bagi kami mendapatkan lisensi perbankan akan memperkuat posisi kami sebagai ekosistem fintech terbesar di Asia Tenggara."
Bank sentral Singapura akan menerbitkan hingga lima lisensi bank digital, dua lisensi bank penuh dan tiga lisensi bank induk, untuk liberalisasi sektor perbankan. Grab akan mengajukan lisensi bank penuh yang akan memungkinkan pemegang lisensi untuk menawarkan layanan kepada pelanggan ritel dan non-ritel.
Grab telah menyatakan minatnya pada lisensi ketika Singapura mengumumkan liberalisasi pada bulan Juni. Grab sendiri telah mengembangkan bisnis ke jasa pengiriman makanan dana layanan keuangan. Layanan keuangan Grab telah hadir di Singapura, Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina dan Vietnam.
Reuben Lai menambahkan Grab akan mencari peluang perbankan di negara-negara Asia Tenggara lainnya jika negara-negara tersebut mengikuti Singapura untuk memungkinkan non-bank menjadi bank virtual.
(roy/roy)https://ift.tt/34Rs65Y
December 23, 2019 at 06:35PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ternyata Grab Serius Jadi Bank Digital, Mau Kalahkan Fintech?"
Post a Comment