Search

Talangi Jiwasraya, Seberapa Kuat Calon Holding BUMN Asuransi?

Jakarta, CNBC Indonesia - Wacana holding asuransi yang sudah mengemuka sejak Rini Soemarno menjadi menteri BUMN pada 2018 silam ternyata dipercepat akibat kasus kolapsnya PT Asuransi Jiwasraya.

Memang rencana itu sempat terseok-seok dan berganti skema, mulai dari rencana PT Jasa Raharja menjadi cangkang hingga berganti menjadi PT Bahana Pembangunan Usaha Indonesia (BPUI). Namun, holding tersebut diharapkan bisa menggotong dan menyelamatkan Jiwasraya.


Diharapkan posisi keuangan dari kedelapan asuransi dan reasuransi BUMN beserta anak usahanya dapat mengatasi segala kesulitan yang muncul dari kasus mis-management perusahaan asuransi senior di Indonesia tersebut.

Saat ini, rencana pembentukan holding asuransi akan terdiri dari enam asuransi, dua reasuransi, dan satu perusahaan umum (perum). Kesembilan perusahaan itu adalah PT Asuransi Asei Indonesia, PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), PT Asuransi Jiwasraya, PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), dan Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo).Perusahaan lain adalah PT Jasa Raharja, PT Jasaraharja Putera, PT Reasuransi Indonesia Utama (Re-Indo), dan PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasre). Tabungan pensiunan pegawai negeri PT Taspen dan asuransi TNI-Polri PT Asabri masih dikecualikan dari holding yang bakal dibentuk.
Mengacu pada laporan tahunan tiap perusahaan yaitu pada 2018, total aset mereka mencapai Rp 74,26 triliun. Jika digabung, mereka mampu mencatatkan aset yang cukup untuk meredakan luka yang sedang dialami oleh Jiwasraya.Bersama Jiwasraya, yang masih menggunakan laporan keuangan 2017, kesembilan perusahaan bahkan dapat menghimpun aset senilai Rp 119,95 triliun. Ini juga belum termasuk aset dari BPUI sendiri sebagai holding, jika nanti ada yang ikut disertakan.Memang bukan jaminan bahwa aset Rp 119,95 triliun itu merupakan aset yang dapat dijual, atau dialihkan, atau dapat dijadikan jaminan bagi Jiwasraya. Namun, seperti kata Menteri BUMN Erick Thohir, holding asuransi itu diharapkan meringankan beban Jiwasraya karena pemerintah tidak mungkin menalangi seluruh keperluan penyelamatan apalagi dari APBN.Belum lagi, jika nasabah dapat dibujuk untuk menunda pelunasan mereka, laba kesembilan perusahaan yang mencapai Rp 3,66 triliun pada periode 2018 dapat digunakan untuk mencicil apa yang hilang dari asuransi nasabah Jiwasraya.

 


 

Namun perlu diingat, operasi penyelamatan Jiwasraya ini seyogyanya berfokus pada nasabah, dan bukan menyelamatkan para kutu busuk yang membuat keuangan perusahaan limbung.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(irv)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2sZj1e0

December 24, 2019 at 05:21PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Talangi Jiwasraya, Seberapa Kuat Calon Holding BUMN Asuransi?"

Post a Comment

Powered by Blogger.