Search

Magis Damai Dagang Masih Terasa, IHSG Bisa Reli Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Mengawali perdagangan awal pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup menguat dengan kenaikan 14 poin atau 0,23% pada level 6.211, Senin kemarin.

Untuk perdagangan hari ini Selasa (17/12/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan kembali bergerak menguat dengan potensi pergerakan berada pada level 6.200 hingga 6.266.
Dari global khususnya bursa Wall Street Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama kembali ditutup rata-rata hijau karena imbas dari perjanjian dagang fase I AS-China yang diumumkan kedua belah pihak pada Jumat (13/12/2019) lalu.


Dow Jones bertambah 100 poin (0,36%) menjadi 28.235, S&P 500 naik 22 poin (0,71%) menjadi 3.191, dan Nasdaq meningkat 79 poin (0,91%) menjadi 8.814.


Selain itu, sentimen lain yang mengangkat bursa Wall Street adalah data ekonomi Negeri Tiongkok yang membaik. Produksi industri China naik 6,2% untuk bulan November secara tahunan, hal ini melampaui ekspektasi pelaku pasar yang dihimpun Refinitiv yang memperkirakan pertumbuhan hanya 5%.

Penjualan ritel di China juga melonjak 8% bulan lalu, juga berada di atas konsensus pelaku pasar yang memperkirakan pertumbuhan 7,6%. Hal ini berpotensi membuat bursa Asia hari ini sumringah termasuk bursa dalam negeri.

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis data neraca dagang November 2019 dengan hasil defisit US$ 1,33 miliar. Defisit tersebut disebabkan nilai ekspor yang hanya mencapai US$ 14,01 miliar dibandingkan nilai impor yang hanya US$ 15,34 miliar. Konsensus pasar CNBC Indonesia memperkirakan defisit neraca dagang hanya US$ 132 juta.

Namun demikian pelaku pasar tidak perlu panik, angka defisit secara akumulatif terbilang jauh lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Sepanjang Januari-November 2019 defisit neraca dagang RI sebesar US$ 3,11 miliar, jauh lebih rendah dibandingkan defisit Januari-November 2018 yang mencapai US$ 8,7 miliar.


Secara teknikal, IHSG sebenarnya masih bullish karena berada di level tertingginya dalam 5 minggu terakhir. Secara rata-rata, IHSG kokoh berada di atas nilai rata-ratanya dalam 5 hari hingga 10 hari terakhir (moving average/MA5/MA10).

Meski dibayangi pola bintang jatuh (shooting star) yang menandakan tekanan beli yang menurun, akan tetapi pola pada grafik candlestick tersebut sifatnya tidak terlalu kuat karena hanya meninggalkan ekor (shadow) yang tidak terlalu panjang.

Secara momentum peluang kenaikannya hari ini Selasa (17/12) masih terbuka karena belum memasuki wilayah overbought, hal ini tercermin dari indikator teknikal berjenis RSI yang mengukur tingkat kejenuhan arah pergerakan pasar.

Sumber: Refinitiv


TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]

 

(yam/tas)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2EpS0mw

December 17, 2019 at 03:24PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Magis Damai Dagang Masih Terasa, IHSG Bisa Reli Lagi"

Post a Comment

Powered by Blogger.