Search

Konsensus: Neraca Dagang November Diramal Minus US$ 132 Juta

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah membukukan surplus pada Oktober, neraca perdagangan Indonesia diperkirakan kembali defisit pada bulan berikutnya. Namun defisit neraca perdagangan sepertinya tipis saja.

Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan merilis data perdagangan internasional periode November 2019. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekspor terkontraksi atau tumbuh negatif 2,05% year-on-year (YoY). Kemudian impor juga mengalami kontraksi 13,41% YoY, dan neraca perdagangan defisit US$ 132 juta.

Institusi

Pertumbuhan Ekspor (%YoY)

Pertumbuhan Impor (%YoY)

Neraca Perdagangan (US$ Juta)

CIMB Niaga

-0.71

-14.51

350

Bank Danamon

-3.63

-13.59

-239

Danareksa Research Institute

-0.7

-12.1

-46.2

Barclays

-3.7

-14

-200.5

Maybank Indonesia

-2.6

-13.32

-132

Moody's Analytics

-

-

-90

Citi

-3.5

-11.6

-557

BCA

-1.5

-12.1

-165

Standard Chartered

0.7

-13.5

380

MEDIAN

-2.05

-13.41

-132


Jika benar ekspor November masih merah, maka kontraksi akan terjadi selama 13 bulan beruntun. Jadi terakhir kali ekspor Indonesia tumbuh positif adalah pada Oktober 2018, lebih dari setahun lalu!

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2Pgz7IT

December 13, 2019 at 06:14PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Konsensus: Neraca Dagang November Diramal Minus US$ 132 Juta"

Post a Comment

Powered by Blogger.