Search

Abaikan AS, Dua Hal Ini Bukti China dan Rusia Makin Mesra

Jakarta, CNBC Indonesia - China dan Rusia semakin mesra. Keduanya terhubung dengan sejumlah proyek baik energi maupun infrastruktur.

Kedua negara meluncurkan proyek kerja sama pipa angkut gas alam dari Siberia Timur ke China. Langkah ini dilakukan untuk menggenjot hubungan ekonomi antara Moskow dan Beijing.


"Ini adalah peristiwa yang benar-benar bersejarah, tidak hanya untuk pasar energi global, tetapi bagi kita, untuk Rusia dan China," kata Putin sebagaimana dilansir dari Reuters, Senin (02/12/2019).

"Langkah ini membawa kerja sama strategis Rusia-China dalam energi ... dan membawa kita semakin dekat untuk ... membawa perdagangan bilateral menjadi US$ 200 miliar pada 2024."

Pipa Siberia Power sepanjang 3.000 km (1.865 mil) akan mengangkut gas dari ladang Chayandinskoye dan Kovytka di Siberia timur ke China. Proyek ini diperkirakan akan berlangsung selama tiga dekade dan menghasilkan US$ 400 miliar (Rp 5.642 triliun) untuk kas negara Rusia.

Aliran melalui pipa diharapkan secara bertahap naik menjadi 38 miliar meter kubik (bcm) per tahun pada 2025. Meski begitu, harga yang dibayar China untuk gas Rusia dalam pipa baru tetap dirahasiakan.

Selain pipa gas, China dan Rusia juga meresmikan jembatan pertama yang menghubungkan kedua negara.Jembatan itu akan menghubungkan kota Blagoveshchensk di Rusia dengan Heihe di China, untuk meningkatkan volume lalu lintas barang antar negara.

Kementerian Rusia untuk Pengembangan Russian Far East dan Arktik mengatakan jembatan akan dibuka pada musim semi 2020. Pembangunan jembatan, yang membentang di atas sungai Amur hingga 20 km ini, dilakukan oleh perusahaan Rusia-China.

"Kami sedang membentuk koridor transportasi internasional baru," tulis Reuters mengutip Gubernur Wilayah Amur Vasily Orlov.

"Ini akan memungkinkan kita untuk mencapai potensi transit kita sepenuhnya," katanya lagi.


Kantor berita negara Rusia TASS melaporkan pada Januari lalu bahwa pembangunan jembatan dimulai pada 2016. Diperkirakan pembangunan menelan biaya 18,8 miliar rubel (sekitar Rp 4,1 triliun).

Jembatan itu adalah salah satu proyek konstruksi terbaru yang dirancang untuk menghubungkan kedua kota. Selanjutnya, pada 2020 sebuah kereta gantung lintas batas antara Heihe dan Blagoveshchensk, yang dirancang oleh arsitek Belanda UNStudio akan dibuka. Waktu perjalanan menggunakan kereta gantung antara kota akan memakan waktu sekitar 7,5 menit.


[Gambas:Video CNBC]

(sef/sef)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2RdLHdB

December 03, 2019 at 03:17PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Abaikan AS, Dua Hal Ini Bukti China dan Rusia Makin Mesra"

Post a Comment

Powered by Blogger.