Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan pemeringkat global Fitch Ratings memperkirakan ketatnya likuiditas pada paruh kedua tahun ini bakal menekan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) industri perbankan.
Menurut Associate Director Fitch Priscilla Tjitra, kondisi likuiditas mengetat sudah tercermin dari rasio pinjaman terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) industri perbankan Indonsia yang sudah menyentuh 94% pada akhir 2018, naik dari posisi 2017 sebesar 89,6%.
Ketika permintaan kredit masih kuat pada 2018 dengan pertumbuhan 11,8% (naik dari posisi 2017 sebesar 8,2%), yang jelas-jelas mengabaikan kenaikan suku bunga acuan, pertumbuhan deposito justru hanya sebesar 6,5% (melemah dari posisi 2017 sebesar 9,4%).
"Likuiditas perbankan Indonesia akan mengetat semester kedua tahun ini setelah permintaan kredit meningkat usai Pemilihan Presiden (Pilpres) pada April, dan NIM besar di perbankan akan mengetat akibat persaingan deposito yang mendongkrak biaya pendanaan," tutur Priscilla dalam pernyataan resmi yang dirilis Selasa (10/3/2019). Menurut dia, ketakpastian terkait dengan pilpres April telah menekan permintaan kredit pada triwulan ini. Namun, kredit diperkirakan meningkat lagi setelah hasil pilpres kian jelas, dengan pertumbuhan kuat pada semester kedua tahun ini. Fitch meyakini pertumbuhan kredit masih akan sama seperti tahun-tahun sebelumnya di kisaran 10%.
"Percepatan pertumbuhan kredit dapat menekan likuiditas jika pertumbuhan deposito terus lambat, sehingga perebutan DPK cenderung menguat dan menaikkan biaya pendanaan secara umum," ujar Priscilla.
Bank berukuran kecil dan menengah berpeluang menjadi korban terparah. "Bank terbesar seharusnya berada di posisi lebih baik menyusul kuatnya deposito dan juga dukungan pendanaan serta likuiditas dari induknya," ujarnya. Bank buku III (bermodal inti Rp5 triliun-Rp 30 triliun) melaporkan rerata LDR sebesar 103,4% pada 2018, tertinggi di industri.
Angka ini jauh di atas lima bank terbesar nasional yang rata-rata LDR-nya di kisaran 91,6%. Kelima bank terbesar tersebut memegang 66% pangsa pasar dari seluruh total dana pihak ketiga, sehingga memberikan keunggulan lebih kuat dari sisi sumber pendanaan yang lebih stabil dari pihak ketiga.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Simak video peringatan Bos Bank BCA soal likuiditas perbankan di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(ags/roy)
Let's block ads! (Why?)
https://ift.tt/2Y8JgtC
March 20, 2019 at 03:32AM
Bagikan Berita Ini
Related Posts :
Perlambatan Ekonomi Dunia Lebih Dominan, IHSG Balik Melemah
Jakarta, CNBC Indonesia - Dibuka menguat 0,56%, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kini justru ditr… Read More...
Fokus Investasi RI: Pariwisata dan Ekonomi Digital!Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala BKPM Thomas Lembong membuka Regional Investment Forum 2019. Lembong… Read More...
Rekor Lagi! Harga Emas Antam Per Gram Tembus Rp 614 Ribu
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas logam mulia acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) … Read More...
Ada 7 Staf WFP Korban Ethiopian Airlines, Harina Salah Satu
Jakarta, CNBC Indonesia - Executive Director Program Pangan Dunia (WFP) David Beasley mengatakan ad… Read More...
Driver Minta Rp 3.000/Km Vs Go-Jek Cs Rp 1.600/Km, Kemenhub?Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan aturan ojek online… Read More...
0 Response to "Fitch Ramalkan Margin Perbankan Menciut Usai Pilpres Nanti"
Post a Comment