Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan Presiden Jokowi telah memberikan 2 arahan bagi BNPB. "Pertama percepat evakuasi korban dan kedua segera dilakukan rehabitalisi di pegunungan dan lahan agar tidak terdampak lagi," ujar Sutopo dalam konferensi pers, Senin (18/3/2019).
Menurutnya, banjir bandang ini yang bukan pertama kali terjadi di Sentani, Jayapura. Kejadian serupa telah terjadi pada tahun 2003 dan 2007. Untuk penanganan bencana ini, BNPB telah menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari.
"Sampai saat ini 49% gardu listrik yang terdampak banjir telah berfungsi. RSUD juga sudah berfungsi kembali dan Dinas sekitar mengerahkan ambulan untuk angkut korban," jelasnya.
"Dari sembilan kelurahan yang paling parah di tiga kelurahan, yaitu Dobonsolo, Doyobaru, dan Hinekombo. Ini data sementara. (Jumlah korban) masih diperkirakan bertambah apalagi 43 orang masih hilang. Upaya sudah dilakukan baik TNI, Polri, dan relawan melakukan evakuasi. Sampai sekarang Tim SAR masih melakukan evakuasi," ujar Sutopo di Graha BNPB, Jakarta, Senin (18/3/2019).
![]() |
Sutopo lantas menjelaskan kronologi bencana banjir bandang di Sentani. Ia mengatakan, Gunung Cyclop merupakan kawasan cagar alam.
Kemudian pada Sabtu (16/3/2019) lalu, ada curah hujan yang sangat ekstrem 248,5 milimeter selama tujuh jam, yaitu pukul 17.00 hingga 24.00 WIT. Otomatis aliran yang ada tidak dapat tertampung semua.
"Adanya longsor karena karena proses alami di wilayah timur Sentani dan membentuk bendung alami yang jebol ketika hujan ekstrem," kata Sutopo.
Saksikan video Tol Ngawi-Kertosono Banjir
(dob/dob)
https://ift.tt/2TGNkTv
March 18, 2019 at 09:03PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Banjir Bandang Sentani, Ini 2 Arahan Tegas Jokowi"
Post a Comment