Search

Konsensus: Februari 2019, Diramal Ada Deflasi 0,05%

Jakarta, CNBC Indonesia - Inflasi Indonesia pada Februari 2019 lagi-lagi masih 'santai'. Bahkan secara bulanan diperkirakan terjadi deflasi. 

Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan merilis data inflasi Februari. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan secara bulanan (month-to-month/MtM) terjadi deflasi tipis 0,05%.  Kemudian secara tahunan (year-on-year/YoY) diramal ada inflasi 2,62%. Sementara inflasi inti tahunan adalah 3,055%. 

Institusi Inflasi (%MtM) Inflasi (%YoY) Inflasi Inti (%YoY)
ING - 3 -
Barclays - 2.96 3.12
ANZ 0.11 2.76 3.08
Mirae Aset 0.1 2.76 -
Danareksa Research Institute -0.09 2.58 -
Maybank Indonesia -0.09 2.56 3.01
BCA -0.05 2.6 2.8
BTN -0.05 2.6 3
Bank Permata -0.05 2.6 3.06
Mandiri Sekuritas -0.03 2.62 3.07
Standard Chartered 0.03 2.66 3.05
MEDIAN -0.05 2.62 3.055
 
Apabila ekspektasi ini terwujud, maka laju inflasi akan melambat dibandingkan bulan sebelumnya. Pada Januari, laju inflasi bulanan adalah 0,32% kemudian inflasi tahunan di 2,82% dan inflasi inti tahunan sebesar 3,06%. 

Menariknya, laju inflasi 2,62% (bila kejadian) akan menjadi yang paling lambat sejak November 2009. Nyaris 10 tahun lalu. 

 

Faktor yang sangat membantu menjinakkan inflasi adalah penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Dalam keranjang Indeks Harga Konsumen (IHK), BBM punya peranan yang signifikan. Bobotnya hanya kalah dari beras.  


Belum lagi dampak penurunan harga BBM terhadap harga kebutuhan pokok seperti pangan. Biaya distribusi akan turun sehingga mempengaruhi pembentukan harga di tingkat konsumen. 

Oleh karena itu, penurunan harga BBM sudah pasti membuat laju inflasi semakin tertahan. Bahkan deflasi secara bulanan bukan sesuatu yang mustahil. 

(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

(aji/aji)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2EEM9uN

February 28, 2019 at 11:31PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Konsensus: Februari 2019, Diramal Ada Deflasi 0,05%"

Post a Comment

Powered by Blogger.