Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin menuturkan, empat proyek hilirisasi tersebut yakni;
1. Pembangunan pengolahan bauksit menjadi alumina bersama PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di Kalimantan Barat
2. Pembangunan pengolahan batubara menjadi gas dan produk turunan lainnya yang akan dilakukan oleh PT Bukit Asam Tbk di Riau.
3, Pembangunan smelter PT Freeport Indonesia
4. Penjajakan pengolahan nikel menjadi bahan utama industri baterai
"Pembangunan smelter tembaga yang akan dilakukan oleh PT Freeport Indonesia dan penjajakan pengolahan nikel menjadi bahan utama yang dapat digunakan oleh industri baterai," ujar Budi, di Jakarta, Jumat (1/2/2019).
Lebih lanjut, ia mengatakan, untuk mendorong hilirisasi di sektor pertambangan, Inalum juga telah resmi membentuk lembaga riset dan inovasi, yang bernama Institut Industri Tambang dan Mineral atau Mining and Minerals Industry Institute (MMII).
"Ini sebagai salah satu upaya mempercepat pengembangan hilirisasi sektor pertambangan sehingga pengelolaan sumber daya alam Indonesia dapat menciptakan nilai tambah," kata Budi.
MMII adalah lembaga yang berfungsi untuk mendukung INALUM dan seluruh pemangku kepentingan di industri pertambangan dan mineral untuk mengembangkan teknologi, meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, dan menyusun rekomendasi kebijakan pengelolaan pertambangan dan industri nasional yang berkelanjutan.
Untuk menunjang lembaga riset, MMII pun telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan beberapa lembaga, seperti Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian ESDM tentang Kerja Sama Penelitian, Pengembangan, dan Pemanfaatan Teknologi di Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral, Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Universitas Cendrawasih (Uncen) tentang Kerja Sama Penelitian dan Pengembangan di Bidang Pertambangan, Industri, dan Energi.
Saat ini MMII juga memiliki kerja sama dengan lembaga riset terkemuka dari Amerika Serikat, Massachusetts Institute of Technology Energy Initiatives (MITEI). Kolaborasi ini dilakukan dalam rangka meningkatkan pengembangan teknologi energi rendah karbon dan pertambangan yang berkelanjutan.
"Kolaborasi dengan MITEI akan membantu INALUM mengembangkan proyek pertambangan dan industri yang ramah lingkungan dan berkelanjutan," pungkas Budi.
(gus)
http://bit.ly/2UynGMB
February 01, 2019 at 10:44PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "2019, Inalum Siapkan 4 Proyek Akbar Hilirisasi Tambang"
Post a Comment