Search

Bayar Utang, Indonesia Infrastructure Rilis Obligasi Rp 1,5 T

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Indonesia Infrastructure Finance menawarkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2019 dengan nilai pokok obligasi senilai Rp 1,5 triliun. Obligasi ini bagian dari Obligasi Berkelanjutan I Indonesia Infrastructure Finance I Tahun 2019 senilai total Rp 3 triliun.

Berdasarkan prospektus perusahaan yang dipublikasikan Senin ini (16/12/2019), obligasi tersebut ditawarkan sebanyak tiga seri. Seri A bertenor 370 hari dengan nilai Rp 965 miliar ditawarkan dengan kupon 6,75% per tahun.

Seri B bertenor 3 tahun sebesar Rp 372 miliar ditawarkan dengan kupon sebesar 7,75%, dan Seri C bertenor 5 tahun ditawarkan dengan kupon 7,90% per tahun.


"Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 bulan sesuai dengan tanggal pembayaran. Pembayaran bunga pertama akan dilakukan pada 18 Maret 2020," tulis manajemen perseroan yang dipimpin oleh Presiden Direktur & CEO Reynaldi Hermansjah ini.

Perseroan menunjuk penjamin pelaksana emisi obligasi dan penjamin emisi obligasi yakni PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.

Tanggal efektif obligasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 13 Desember 2019, masa penawaran umum 16 Desember, dan tanggal penjatahan 17 Desember 2019. Tanggal pencatatan di BEI pada 19 Desember mendatang.

Obligasi ini mendapatkan peringkat Triple A (AAA) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dan berlaku hingga 1 Oktober 2020. Pada 10 November lalu, perseroan juga sudah melunasi surat utang jangka menengah (MTN) I Indonesia Infractructure Finance Tahun 2018 sebesar Rp 200 miliar.

Dana obligasi sebesar 66,7% akan digunakan perseroan untuk melakukan pembayaran kembali (refinancing) atas sebagian jumlah terutang (tidak termasuk bunga). 

Beberapa utang perseroan yakni dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 1,5 triliun dan nantinya saldo utang perseroan di bank BUMN ini tersisa Rp 500 miliar. 

Adapun 33,3% dana obligasi akan digunakan perseroan untuk ekspansi kegiatan pembiayaan proyek-proyek infrastruktur sesuai dengan kegiatan usaha perusahaan.

Indonesia Infrastructure Finance merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam bidang pembiayaan infrastruktur, yang dikelola secara profesional dengan fokus investasi pada proyek-proyek infrastruktur yang layak secara komersial.

Situs resmi perusahaan mencatat IIF didirikan atas prakarsa dan inisiatif Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Keuangan bersama Bank Dunia (World Bank), Bank Pembangunan Asia (ADB) dan lembaga multilateral lainnya, berdasarkan PMK Nomor 100 Tahun 2009 tentang Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur. IIF resmi berdiri pada 6 Agustus 2010 melalui Keputusan Menteri Keuangan Nomor 439/KM.10/2010.

Proyek infrastruktur, bagaimana peran swasta?

[Gambas:Video CNBC]

(tas/hps)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/35pUywZ

December 16, 2019 at 06:25PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Bayar Utang, Indonesia Infrastructure Rilis Obligasi Rp 1,5 T"

Post a Comment

Powered by Blogger.