Trump Bertemu Bos Google, Bahas Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dirinya bertemu dengan CEO Google, Rabu (27/3/2019), dan membahas "keadilan politik" dan bisnis perusahaan itu di China.

"Dia menyatakan dengan kuat bahwa dia benar-benar berkomitmen untuk Militer AS, bukan Militer China," kata Trump di Twitter tentang pertemuannya dengan CEO Google Sundar Pichai.

"Juga membahas keadilan politik dan berbagai hal yang dapat dilakukan @Google untuk Negara kami. Pertemuan berakhir dengan sangat baik!" kata Trump, dilansir dari CNBC International, Kamis (28/03/2019).

Google juga mengeluarkan pernyataan pada pertemuan tersebut.

"Kami senang melakukan pembicaraan yang produktif dengan Presiden tentang berinvestasi di masa depan tenaga kerja Amerika, pertumbuhan teknologi yang muncul, dan komitmen berkelanjutan kami untuk bekerja dengan pemerintah AS," kata juru bicara Google dalam sebuah pernyataan.

"Kami tidak bekerja dengan militer China. Kami bekerja dengan pemerintah AS, termasuk Departemen Pertahanan, di banyak bidang termasuk keamanan siber, perekrutan, dan perawatan kesehatan," kata juru bicara itu.

Foto: REUTERS/Baz Ratner

Jenderal top AS, Jenderal Marinir Joseph Dunford, chairman dari Joint Chiefs of Staff, mengatakan kepada komite Senat awal bulan ini bahwa militer China mendapat manfaat dari pekerjaan yang dilakukan Google di China.

Militer AS mengatakan Dunford bertemu Pichai pada Rabu di Pentagon atas permintaan Google.

"Jenderal Dunford berbagi keprihatinannya tentang perusahaan-perusahaan teknologi AS yang bekerja di China dan dampak potensial pada kemampuan Amerika Serikat untuk mempertahankan keunggulan militer yang kompetitif karena kekayaan intelektual secara tidak langsung terbagi dengan militer China," menurut Kolonel Patrick Ryder, juru bicara untuk Joint Chiefs of Staff.

Pichai mengatakan, Google telah berinvestasi di China selama bertahun-tahun dan berencana untuk terus melakukannya.

Dalam sebuah tweet minggu lalu, Trump menuduh platform media sosial Facebook, YouTube, Google, dan Twitter mendukung lawan-lawannya dari kubu Demokrat dan mengatakan ia akan menyelidiki masalah ini.

(prm)

Let's block ads! (Why?)