Setop Jual Batu Bara ke ASEAN, Laba Resource Alam Amblas 95%

Jakarta, CNBC Indonesia - Laba bersih emiten tambang batu bara PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI) amblas hingga 95% ke posisi US$ 663.474 atau setara dengan Rp 9,29 miliar (asumsi kurs Rp 14.000/US$).

Padahal tahun sebelumnya (2017) perusahaan bisa membukukan laba bersih yang diatribusikan ke entitas induk sebesar US$ 13,64 juta atau Rp 191 miliar.

Perusahaan yang memiliki total aset US$ 117,26 juta tahun lalu ini juga mencatatkan penurunan total pendapatan sebesar 32%, menjadi hanya US$ 56,94 juta, dari tahun 2017 sebesar US$ 83,76 juta.

Mengacu laporan keuangan perseroan, penyebab penurunan kinerja ini karena berkurangnya penjualan batu bara ke sejumlah negara tujuan ekspor utama, seperti Korea, India, China.

Di samping itu, pada 2018, perusahaan yang dulunya berbisnis kayu ini juga tak lagi menjual batu bara ke negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) seperti Thailand, Kamboja, Malaysia, Filipina, dan Vietnam.

Beban pokok penjualan juga turun 51% dari US$ 57,37 juta di tahun 2017 menjadi tinggal US$ 43,95 juta. Akibatnya, laba kotor perusahaan amblas sebesar 23% ke posisi US$ 12,9 juta dari sebelumnya US$ 26,3 juta.

Alhasil sepanjang 2018, KKGI hanya mampu membukukan margin laba bersih (net profit margin/NPM) sebesar 1,17%. Jauh berkurang dibanding NPM tahun 2017 yang mencapai 16,28%.

Rasio laba per saham tahun 2018 atau EPS (earning per share) juga turun menjadi 0,0001 dari 0,003 di tahun 2017.

(taa/taa)

Let's block ads! (Why?)