Search

MRT Jakarta Digratiskan, Pengusaha Sebut Kurang Mendidik

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Ketua Kadin DKI Jakarta, Sarman Simanjorang mengusulkan tarif mass rapid transit (MRT) Jakarta antara Rp 10.000 hingga Rp 15.000 sekali jalan. Tarif tersebut dianggap tidak memberatkan dan tidak terlalu mahal bagi masyarakat.

Namun, Sarman Simanjorang kurang setuju jika MRT digratiskan bagi warga DKI Jakarta. Langkah tersebut dianggap kurang mendidik.

"Adanya usulan untuk menggratiskan tiket MRT khusus warga Jakarta sebenarnnya sah-sah saja akan tetapi kurang mendidik, karena MRT ini sudah memberikan fasilitas transportasi yang cepat, aman dan nyaman untuk masyarakat dan konsumen tidak keberatan untuk membayar asalkan sesuai dengan kemampuan," ujar Sarman Simanjorang dalam keterangan resmi, Sabtu (23/3/2019).


Sarman menambahkan dengan adanya MRT Jakarta produktivitas karyawan semakin meningkat karena akan dapat sampai di tempat kerja tepat waktu.


"Dengan banyaknya masyarakat yang memakai MRT maka diharapkan tingkat kemacetan akan lebih terurai karena pemakaian mobil pribadi sudah semakin berkurang," ujar Sarman Simanjorang

"Yang tidak kalah penting adalah ketika nanti MRT resmi beroperasi melayani masyarakat agar kita merasa memiliki untuk menjaga bersama baik dari sisi kebersihan maupun sarana dan prasarana yang ada."

MRT Jakarta Digratiskan, Pengusaha Sebut Kurang MendidikFoto: Kereta MRT Jakarta melintas di persimpangan Fatmawati Cilandak, Jakarta, Senin (4/3). (CNB Indonesia/Muhammad Sabki)

Sarman menambahkan agar managemen MRT segera memikirkan lahan atau kantong2-kantong parkir di setiap stasiu. Hal ini disebut sebagai kebutuhan yang mendesak karena akan bamyak penumpang MRT yang akan meninggalkan kendaraannya di stasiun dan melanjutkan perjalanannya dengan kreta MRT.

Simak video menjajal MRT Jakarta yang mulai beroperasi besok di bawah ini:

(roy/roy)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2TXTQ8F

March 23, 2019 at 10:53PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "MRT Jakarta Digratiskan, Pengusaha Sebut Kurang Mendidik"

Post a Comment

Powered by Blogger.