Search

Lagi-lagi Karena Eropa, Pasar Obligasi Terkoreksi

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah dibuka terkoreksi pada awal perdagangan hari ini, Jumat (8/3/2019) terutama karena adanya tekanan global karena pemangkasan target pertumbuhan ekonomi Uni Eropa. 

Turunnya harga surat utang negara (SUN) itu masih belum jelas mirip atau tidak dengan pasar surat utang pemerintah negara berkembang yang lain karena pergerakannya beragam.  

Data Refinitiv menunjukkan terkoreksinya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menaikkan tingkat imbal hasilnya (yield).  

Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder. Yield juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka. 

SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. 

Keempat seri yang menjadi acuan itu adalah FR0063 bertenor 5 tahun, FR0064 bertenor 10 tahun, FR0065 bertenor 15 tahun, dan FR0075 bertenor 30 tahun.


Seri acuan yang paling terkoreksi adalah FR0068 yang bertenor 15 tahun, dengan kenaikan yield 6,3 basis poin (bps) menjadi 8,28%. Besaran 100 bps setara dengan 1%. 

Tiga seri acuan lain juga terkoreksi dengan kenaikan yield yang lebih tipis.
 

Bank Sentral Eropa (ECB) mengumumkan pemangkasan pertumbuhan ekonomi Benua Biru tahun ini menjadi 1,1% dari prediksi sebelumnya 1,7%.  

Pemangkasan tersebut langsung membakar pasar saham Wall Street dan pasar saham Asia sejak pagi dan membuat investor global menghindar dari instrumen yang lebih berisiko seperti pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.

 

Yield Obligasi Negara Acuan 8 Mar 2019
Seri Jatuh tempo Yield 6 Mar 2019 (%) Yield 8 Mar 2019 (%) Selisih (basis poin) Yield wajar IBPA 6 Mar'19
FR0077 5 tahun 7.496 7.532 3.60 7.4669
FR0078 10 tahun 7.885 7.909 2.40 7.8649
FR0068 15 tahun 8.225 8.288 6.30 8.2101
FR0079 20 tahun 8.335 8.351 1.60 8.3176
Avg movement 3.48
Sumber: Refinitiv 

Koreksi SBN hari ini juga membuat selisih (spread) obligasi rupiah pemerintah tenor 10 tahun dengan surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor serupa mencapai 526 bps, melebar dari posisi kemarin 517 bps.  

Yield US Treasury 10 tahun turun lagi hingga 2,64% dari posisi kemarin 2,71%. Terkait dengan pasar US Treasury, saat ini masih terjadi inversi seri 2 tahun dengan 5 tahun.


Selain itu, seri 3 tahun-5 tahun juga kembali berinversi.
Inversi adalah kondisi lebih tingginya yield seri lebih pendek dibanding seri lebih panjang. 

Inversi tersebut membentuk kurva yield terbalik (inverted yield curve), yang menjadi cerminan investor yang lebih meminati US Treasury seri panjang dibanding yang pendek karena menilai akan terjadi kontraksi jangka pendek, sekaligus indikator adanya potensi tekanan ekonomi bahkan hingga krisis.

 

Seri Benchmark Yield 6 Mar 2019 (%) Yield 8 Mar 2019 (%) Selisih (Inversi) Satuan Inversi
UST BILL 2019 3 Bulan 2.46 2.453 3 bulan-5 tahun 0.9
UST 2020 2 Tahun 2.469 2.475 2 tahun-5 tahun 3.1
UST 2021 3 Tahun 2.439 2.447 3 tahun-5 tahun 0.3
UST 2023 5 Tahun 2.435 2.444 3 bulan-10 tahun -19.2
UST 2028 10 Tahun 2.636 2.645 2 tahun-10 tahun -17
Sumber: Refinitiv  

Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, data terakhir menunjukkan investor asing menggenggam Rp 944,56 triliun SBN, atau 38,02% dari total beredar Rp 2.484 triliun berdasarkan data per 5 Maret.  

Angka kepemilikannya masih positif atau bertambah Rp 51,31 triliun dibanding posisi akhir Desember Rp 893,25 triliun, sehingga persentasenya masih naik dari 37,71% pada periode yang sama. 

Dari pasar surat utang negara berkembang, penguatan terjadi di China, Rusia, Singapura, Thailand, dan Indonesia. 

Di negara maju, penguatan hanya terjadi di pasar bund Jerman dan JGB Jepang.

   

Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang
Negara Yield 6 Mar 2019 (%) Yield 8 Mar 2019 (%) Selisih (basis poin)
Brasil 9.07 9.07 0.00
China 3.187 3.177 -1.00
Jerman 0.067 0.062 -0.50
Perancis 0.419 0.425 0.60
Inggris 1.172 1.18 0.80
India 7.572 7.58 0.80
Jepang -0.007 -0.028 -2.10
Malaysia 3.869 3.883 1.40
Filipina 6.159 6.172 1.30
Rusia 8.5 8.46 -4.00
Singapura 2.204 2.18 -2.40
Thailand 2.53 2.52 -1.00
Amerika Serikat 2.636 2.647 1.10
Afrika Selatan 8.675 8.71 3.50
Sumber: Refinitiv  

TIM RISET CNBC INDONESIA

(irv/tas)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2XM421Z

March 08, 2019 at 06:17PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Lagi-lagi Karena Eropa, Pasar Obligasi Terkoreksi"

Post a Comment

Powered by Blogger.