Pada Senin (25/3/2019), kurs tengah BI atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.223. Rupiah melemah 0,47% dibandingkan posisi akhir pekan lalu dan menyentuh titik terlemah sejak 20 Maret.
Rupiah melemah 2 hari beruntun di kurs tengah BI, setelah akhir pekan lalu terdepresiasi 0,39%. Ini menjadi kejadian pertama sejak 8-11 Maret.
Sementara di pasar spot, rupiah juga tidak mampu berbicara banyak di hadapan dolar AS. Pada pukul 10:00 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 14.210 di mana rupiah melemah 0,35%.
Seiring perjalanan, pelemahan rupiah sedikit berkurang. Pada pukul 10:12 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.208 di mana rupiah melemah 0,34%.
Kala pembukaan pasar, rupiah sudah melemah 0,21% tetapi dolar AS masih di bawah Rp 14.200. Namun selepas itu depresiasi rupiah bertambah dalam dan dolar AS sudah menembus level tersebut.
Namun sebagian besar mata uang Asia bernasib lebih baik ketimbang rupiah. Hanya rupiah, ringgit Malaysia, dan dolar Hong Kong yang masih terdepresiasi di hadapan greenback, sedangkan mata uang lainnya berhasil menguat.
Rupiah pun masih menjadi mata uang terlemah di Asia, karena depresiasinya yang lebih dalam ketimbang dua kompatriotnya. Rasanya rupiah sulit untuk menjalani start bagus di perdagangan pekan ini.
Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 10:12 WIB:
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
(aji/aji)
https://ift.tt/2Fxk1Kq
March 25, 2019 at 05:40PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kompak dengan Spot, Dolar di Kurs Tengah BI Tembus Rp 14.200"
Post a Comment