Search

Kisah Anita Ratnasari Putus Rantai Kemiskinan via Pendidikan

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepeduliaan Anita Ratnasari Tanjung untuk memerangi kemiskinan di Indonesia patut di apresiasi. Sudah 14 tahun, Anita mendirikan yayasan CT Arsa Foundation bersama sang suami Chairul Tanjung.

Anita yang memiliki peran penuh atau sebagai pemimpin di yayasan ini pertama kali memulai langkahnya dengan mendirikan Rumah Anak Madani di Deli Serdang untuk membantu anak-anak korban tsunami Aceh pada tahun 2005. Rumah ini merupakan cikal bakal dari SMA Unggulan CT ARSA Foundation di Medan yang kemudian diresmikan pada 2010.

Kisah Anita Ratnasari Putus Rantai Kemiskinan via PendidikanAnita Ratnasari Tanjung pendiri CT Arsa Foundation (Hasibuan/CNBC Indonesia)

Siswa siswinya adalah anak-anak yang kurang mampu, tetapi unggul dan berprestasi. Kepada CNBC Indonesia, Anita mengungkapkan bahwa tujuan yayasan ini adalah semata untuk memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan. 


"Jadi tujuan kami dari adanya CT Arsa Foundation ini adalah ingin memutus mata rantai untuk kemiskinan lewat pendidikan. Sepak terjangnya itu dimulai saat Tsunami 2005 lalu saya dan bapak (Chairul Tanjung) mendirikan Sekolah Madani di Deli Serdang," kata Anita saat ditemui acara Pesona Arsa di Desa Tenjolaya, Bogor, Sabtu (23/3/2019).


Dia menuturkan bahwa selama bersekolah di SMA Unggulan CT ARSA Foundation, mereka diberikan fasilitas asrama, biaya hidup dan juga biaya pendidikan secara cuma-cuma. Hingga saat ini, SMA Unggulan CT ARSA Foundation Medan telah meluluskan kurang lebih 1.000 siswa.

Tidak hanya lewat pendidikan, hal ini juga dibarengi dengan optimalisasi kesehatan bagi masyarakat Indonesia yang kurang mampu. Anak-anak yang berusia di bawah umur akan diedukasi dan diberikan pelayanan kesehatan gigi dan umum, yakni penyuluhan lingkungan hidup dan bahaya narkoba secara gratis.

Kisah Anita Ratnasari Putus Rantai Kemiskinan via PendidikanAnita Ratnasari menjelaskan pentingnya kesehatan gigi pada masyarakat setempat (Lynda Hasibuan/CNBC Indonesia)

Ketika ditanya, bagaimana cara CT Arsa Foundation memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan, Anita menjawab dengan memberi pendidikan berkualitas.

"Jadi sekolah CT Arsa Foundation itu selain mendirikan sekolah berkualitas, kita juga banyak anak didik dari CT Arsa Foundation itu masuk ke Perguruan Tinggi Negeri. Berarti itu berhasil kita memutus mata rantai kemiskinan dari memberi pendidikan yang berkualitas," kata dia.

Kisah Anita Ratnasari Putus Rantai Kemiskinan via PendidikanKegiatan CT Arsa di Desa Tenjolaya, Bogor, Jawa Barat (Lynda Hasibuan/CNBC Indonesia)

Menurutnya hampir 95 persen siswa-siswinya masuk ke Perguruan Tinggi seperti UI, ITB dan IPB. Mereka yang terpilih pun benar-benar pintar namun benar-benar tak memiliki biaya untuk sekolah.

Anita menuturkan bahwa para lulusan angkatan pertama dari perguruan negeri tinggi beasiswa CT Arsa Foundation banyak yang masuk perusahaan swasta ternama dan kantor pemerintahan. Sehingga ini juga membantu perekonomian keluarga mereka yang semula kurang tercukupi.

Kisah Anita Ratnasari Putus Rantai Kemiskinan via PendidikanKegiatan CT Arsa di Desa Tenjolaya di Bogor, Jawa Barat (Lynda Hasibuan/CNBC Indonesia)

"Jadi angkatan pertama kita banyak yang sudah  bekerja di STAN, kantor swasta ternama dan kantor pemerintahan. Habis Lebaran, Insya Allah akan kami kumpulkan untuk reuni," kata dia.

Siapa sangka, CT ARSA juga sudah melakukan pertukaran pelajar sampai ke Amerika, Korea, Singapura, Belanda, Jepang dan lainnya. Mereka juga mengikuti sejumlah olimpiade pendidikan. Anita juga berkomitmen untuk membangun sekolah-sekolah dari Sabang-Merauke.

Simak video tentang tekan kemiskinan melalui aksi filantropi di bawah ini:

(roy/roy)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2uq2RYK

March 23, 2019 at 11:45PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kisah Anita Ratnasari Putus Rantai Kemiskinan via Pendidikan"

Post a Comment

Powered by Blogger.