Search

Kemarin Babak Belur, Hari Ini Bursa Saham Asia Bangkit

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah babak belur pada perdagangan kemarin, bursa saham utama kawasan Asia berhasil bangkit pada perdagangan hari ini, Selasa (26/3/2019).

Indeks Nikkei naik 2,15%, indeks Hang Seng juga naik 0,15%, indeks Straits Times menguat 0,55%, dan indeks Kospi juga naik 0,18%.

Pada perdagangan kemarin, indeks Nikkei ditutup anjlok 3,01%, indeks Hang Seng turun 2,03%, indeks Straits Times terkoreksi 0,91%, dan indeks Kospi terpangkas 1,92%.

Koreksi yang sudah begitu dalam membuka ruang bagi pelaku pasar untuk melakukan aksi beli hari ini. Data ekonomi yang dirilis pada hari ini juga mendukung aksi beli investor.


Data ekonomi dari Singapura memberi angin segar. Produksi industri Singapura pada periode Februari 2019 diumumkan tumbuh sebesar 0,7% secara tahunan, mengalahkan konsensus yang memperkirakan tak ada perubahan, seperti dilansir dari Trading Economics. Pada Januari, produksi industri terkontraksi sebesar 0,4%.

Di sisi lain, kekhawatiran mengenai resesi di AS masih menghantui sekaligus membatasi ruang gerak bursa saham regional. Pada hari Jumat (22/3/2019), terjadi inversi pada obligasi AS tenor 3 bulan dan 10 tahun.


Inversi merupakan sebuah fenomena di mana yield atau imbal hasil obligasi tenor pendek lebih tinggi dibandingkan tenor panjang. Padahal dalam kondisi normal, yield tenor panjang akan lebih tinggi karena memegang obligasi tenor panjang pastilah lebih berisiko ketimbang tenor pendek.

Melansir data dari Refinitiv, pada penutupan perdagangan 22 Maret 2019, yield obligasi AS tenor 3 bulan berada di level 2,462%, sementara untuk tenor 10 tahun berada di level 2,455%.

Inversi pada tenor 3 bulan dan 10 tahun merupakan konfirmasi dari potensi datangnya resesi di AS. Pasalnya dalam 3 resesi terkahir yang terjadi di AS (1990, 2001, dan 2007), selalu terjadi inversi pada tenor 3 bulan dan 10 tahun yang sebelumnya didahului inversi pada tenor 3 dan 5 tahun. Soal inversi pada tenor 3 dan 5 tahun, hal ini sudah terjadi pada 3 Desember 2018.

Pada penutupan perdagagan kemarin, inversi yang terjadi semakin parah. Jika pada Jumat yield obligasi AS tenor 3 bulan lebih tinggi sebesar 0,7 bps dari yield obligasi AS tenor 10 tahun, kemarin nilainya sudah mencapai 3,6 bps. Pada perdagangan hari ini, nilainya memang sedikit menipis namun masih terbilang besar, yakni 2,3 bps.

Inversi yang semakin parah tersebut (yield tenor 3 bulan semakin meninggalkan yield tenor 10 tahun) mengindikasikan bahwa pelaku pasar kian yakin AS akan masuk ke dalam jurang resesi.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ank/tas)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2FrVViL

March 27, 2019 at 01:58AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kemarin Babak Belur, Hari Ini Bursa Saham Asia Bangkit"

Post a Comment

Powered by Blogger.