Search

Investor Khawatir Resesi AS Kian Dekat, Wall Street Rontok

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street jatuh cukup dalam pada perdagangan Jumat (22/3/2019) karena data pabrik yang lemah dari Amerika Serikat dan Eropa menyebabkan inversi pada imbal hasil US-Treasury, memicu kekhawatiran akan penurunan ekonomi global.

Perkiraan aktivitas pabrik AS yang lebih lemah pada Maret bersamaan dengan laporan yang sama buruknya dari Eropa dan Jepang, membantu membuat imbal hasil surat utang AS membentuk inversi, dengan yield obligasi pemerintah AS 3 bulan lebih tinggi ketimbang bertenor 10 tahun. Ini jadi yang pertama kalinya sejak 2007.


Permintaan investor akan yield obligasi pemerintah AS bertenor pendek menandakan adanya kecemasan investor akan pontensi resesi di AS karena perlambatan ekonomi global.

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 1,77% (460,19 poin) menjadi 25.502,32. S&P 500 kehilangan 1,9% (54,17 poin) menjadi 2.800,71 dan Nasdaq Composite anjlok 2,5% (196,29 poin) menjadi 7.642,67.

"Ada sejumlah kekhawatiran di luar sana dan kekhawatiran itu terus meningkat," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities seperti dikutip dari CNBC International. "Ketakutan akan resesi meningkat."

"Sebagai hasilnya, pasar sedang berpikir ulang akan optimisme yang ada."

Awal pekan ini, Federal Reserve AS yang memperkirakan tidak ada kenaikan suku bunga pada 2019 dan melihat tanda-tanda perlambatan ekonomi AS. Perubahan Bank sentral menjadi lebih dovish mengejutkan pasar.

"Sampai batas tertentu, apa yang terjadi dengan kurva yield telah dibesar-besarkan," kata Bernard Baumohl, direktur pelaksana dan kepala ekonom global di Economic Outlook Group di Princeton. "Saya tidak akan menyimpulkan bahwa resesi sudah dekat."

(roy/roy)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2WjC6RD

March 23, 2019 at 01:29PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Investor Khawatir Resesi AS Kian Dekat, Wall Street Rontok"

Post a Comment

Powered by Blogger.