Data pun menjadi salah satu alasan banyak investor asing masuk dan suntik dana ke staratup unicorn. Startup unicorn adalah startup bervaluasi di atas US$1 miliar atau setara Rp 14 triliun (asumsi US$1 = Rp 14.000). Meski valuasi besar, startup unicorn belum mencetak untung.
Lalu bila data pengguna menjadi incaran investor berbahayakan? Executive Director Indonesia ICT Institute Heru Sutadi mengakui salah satu yang diincar investor asing dari Indonesia adalah data. Dengan data konsumen yang besar ini membuat investor asing bisa lebih mengenal konsumen Indonesia ketimbang perusahaan dalam negeri.
"Masalahnya ketika perang data terjadi dan kita tidak siap maka Indonesia akan menjadi pasar dari produk-produk yang dikembangkan asing. Konsumen juga bisa dikendalikan dengan kampanye-kampanye perusahaan," ujar Haru Sutadi.
 Foto: infografis/infografis Mengenal Istilah dan 4 startup unicorn RI/Aristya RAhadian Krisabella |
Heru Sutadi menambahkan masalah di Indonesia belum ada aturan yang ketat soal perlindungan data konsumen. Bahkan undang-undang aturan ini belum dibuat sementara negara lain sudah punya aturan perlindungan konsumen. Dengan kekosongan aturan ini penyalahgunaan data konsumen sangat rentan terjadi.
"Kita masih bermasalah dengan data dan cara memperlakukannya. Dalam tingkat internal, saya yakin data bisa diakses oleh semua pihak sehingga saya yakini bisa diekspor data ke tempat lain," jelas Heru Sutadi.
"Investor asing bisa menyedot data konsumen dari orang-orang yang ditempatkan di manajemen. Orang-orang ini ditempatkan investor asing di struktur manajemen tentu memilik agenda dan membawa kepentingan investor."
Saksikan video tentang simalakama startup unicorn Indonesia di bawah ini:
(roy/roy)
https://ift.tt/2GHNOlt
February 25, 2019 at 07:29PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Investor Asing Incar Data Konsumen dari Unicorn, Bahayakah?"
Post a Comment