Asosiasi tersebut juga menegaskan kembali sikapnya bahwa mobil buatan Jepang tidak menimbulkan ancaman terhadap keamanan nasional AS.
"Menerapkan langkah-langkah pembatasan impor tidak hanya akan berdampak negatif bagi pelanggan AS kami, tetapi juga akan mengganggu operasional kendaraan dan produsen suku cadang mobil serta diler mobil AS," kata Akio Toyoda, ketua Asosiasi Produsen Otomotif Jepang, dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari CNBC International.
"Kami mengharapkan pengertian Presiden Trump dan keputusan yang cermat dan tepat dari pihaknya mengenai masalah ini yang sangat penting bagi industri mobil AS dan rakyat Amerika."
Foto: Presiden AS Donald Trump melambaikan tangan didampingi Ibu Negara Melania Trump sebagai dewan Air Force One sebelum meninggalkan Bandara Internasional Miami setelah berbicara tentang krisis di Venezuela selama kunjungan ke Universitas Internasional Florida di Miami, Florida, AS, 18 Februari 2019. REUTERS / Kevin Lamarque
|
Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) mengirim laporan kepada Presiden AS Donald Trump, Minggu (17/2/2019), yang dapat membuatnya menerapkan bea impor tinggi terhadap mobil dan suku cadang impor.
Seorang juru bicara untuk Departemen Perdagangan AS pada Minggu malam mengatakan lembaga itu tidak akan mengungkapkan rincian laporan keamanan nasional yang disebut "Section 232".
Trump memiliki waktu 90 hari untuk memutuskan apakah akan menindaklanjuti rekomendasi tersebut.
Para pejabat industri otomotif memperkirakan laporan itu berpotensi menyebabkan diterapkannya bea masuk terhadap kendaraan yang dirakit sepenuhnya atau pada teknologi dan komponen yang terkait dengan kendaraan listrik, otomatis, terhubung, dan berbagi.
Saksikan video mengenai rencana penutupan pabrik Honda di Inggris berikut ini.
(prm)
https://ift.tt/2IsxfM0
February 21, 2019 at 11:07PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dihantui Bea Impor, Industri Mobil Jepang Peringatkan Trump"
Post a Comment