Menurut dia, bisnis sneakers tergolong menjanjikan karena memiliki pelanggan (sneakers head) yang setia. Para pelanggan Hypebeast Stuff tak sungkan berburu sneakers terbaru jika dirilis jenama tertentu.
"Saya sudah jualan sneakers dari 2017. Awalnya karena suka dan koleksi juga dan kami jualan yang notabene tidak rilis di Indonesia," kata Arnold kepada CNBC Indonesia di Jakarta, pekan ini.
Dalam menyediakan sneakers kepada para pelanggan, Arnold tak ragu untuk berburu ke beberapa negara. Di sana dia rela antre berhari-hari demi mendapatkan sneakers yang dibidik. Negara-negara yang dikunjungi antara lain Amerika Serikat (AS), Prancis, dan Hongkong.
"Kita kadang bayar joki untuk antre. Terkadang sudah antre berlama-lama saja enggak dapat. Kalau dapat kita akan bayar joki itu lebih dan kami juga punya tim jadi itu kerahkan," kata dia.
![]() |
Berbicara soal harga, tentu tak sama dengan yang ditawarkan ritel. Arnold membocorkan bahwa harga yang dijual sudah dinaikkan sekitar 15% hingga 20% dari harga awal.
"Demand yang tinggi tapi produksi terbatas itu membuat harga sneakers terus naik. Ini adalah hukum pasar dan kita para pecinta sneakers juga paham dengan ini," ujarnya.
"Ya kita suka tahan sneakers yang kira-kira akan langka dan enggak mau kita jual begitu saja. Ini bisa jadi harga jualnya lebih tinggi dan tidak dapat diprediksi," kata Arnold.
Simak video terkait kiprah Leslie Liando, salah satu owner Hypebeast Stuff, membangun bisnis sneakers di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq)
http://bit.ly/2HPFdOK
February 03, 2019 at 09:45PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Berbisnis Sneakers Bisa Raup Omzet Rp 1 Miliar Setiap Bulan!"
Post a Comment