Ekonom Faisal Basri mengkritik pemerintah yang mengeksploitasi berlebihan batu bara.
"Bisnis batu bara sungguh menggiurkan. Nilai ekspor pada tahun 2017 mencapai US$ 17,9 miliar dengan volume 319 juta ton. Belum lagi penjualan di dalam negeri. Dengan alasan demi mendongkrak ekspor untuk menjinakkan defisit perdagangan luar negeri, tahun lalu pemerintah menambah jatah ekspor sebesar 100 juta ton," kata Faisal dalam tulisan di situs pribadinya seperti dikutip, Sabtu (2/2/2019).
"Cadangan batu bara kita hanya 2,2 persen dari cadangan batu bara dunia. Jika tingkat produksi seperti sekarang dan tidak ditemukan cadangan baru, cadangan batu bara kita akan habis dalam 49 tahun," tulis Faisal.
 Foto: Doc detikcom |
Dengan asumsi yang sama, Faisal menambahkan cadangan batu bara Amerika Serikat, Rusia, dan Australia yang merupakan top-3 dalam hal cadangan, akan habis dalam waktu 300 tahun lebih. Pemilik cadangan terbesar keempat, China, akan habis lebih cepat dari Indonesia.
Pengurasan cadangan paling tinggi adalah China. Negara Tirai Bambu ini Amat getol "menggaruk cadangan batu baranya, tercermin dari pangsa produksi di dunia yang 3,5 kali dari pangsa cadangan di dunia.
Indonesia berada di posisi kedua sebesar 3,3 kali. Namun, produksi batu bara China sebagian besar digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya.
"Oleh karena itu, pangsa ekspor China hanya 1 persen dalam ekspor dunia. Sebaliknya dengan Indonesia yang sebagian besar produksi batu baranya diekspor," kata Faisal.
"Tak ayal, pangsa ekspor batu bara Indonesia relatif besar, di urutan kedua Setelah Australia. Tapi ingat, cadangan Australia 6,5 kali lebih besar dari Indonesia dan dengan reserves to production (R/P) ratio 6,1 kali Indonesia," tuturnya.
"Karena batu bara merupakan sumber daya alam tak terbarukan, alangkah elok kalau kita menegakkan keadilan antargenerasi. Sisihkanlah sebagian, setidaknya, untuk generasi mendatang," tutup Faisal.
http://bit.ly/2S177vU
February 03, 2019 at 01:01AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Batu Bara Indonesia Kini Jadi 'Korban' Eksploitasi Berlebihan"
Post a Comment