Yen Menguat, Bursa Tokyo Menguat Tipis Setelah Libur

Tokyo, CNBC Indonesia - Bursa saham Tokyo ditutup sedikit lebih tinggi pada hari Jumat (22/3/2019), karena rali di Wall Street membantu meningkatkan sentimen investor. Tetapi, penguatan yen telah membatasi kenaikan Indeks Nikkei.

Indeks acuan Nikkei 225 naik 0,09% atau 18,42 poin, ditutup menjadi 21.627,34 sementara indeks Topix yang lebih luas naik 0,17% atau 2,72 poin, menjadi 1,617.11.

"Perdagangan hari ini tidak memiliki arah karena faktor positif dari reli di pasar saham Amerika Serikat (AS) diimbangi oleh dampak negatif dari penguatan yen terhadap dolar," kata Mutsumi Kanamori, ahli strategi di Daiwa Securities.

Nilai tukar yen terhadap dolar AS diperdagangkan di 110,80 yen, sedikit melemah dari 110,82 yen pada Kamis. Jauh lebih rendah dari 111,55 yen di Tokyo pada Rabu.

Bursa Tokyo ditutup pada hari Kamis karena hari libur nasional.

Angka indeks harga konsumen Jepang untuk Februari naik 0,7% dari tahun sebelumnya, menurut data pemerintah yang dirilis 30 menit sebelum bel pembukaan. Pertumbuhan angka itu tipis karena ekonomi terbesar ketiga di dunia itu masih berupaya untuk meningkatkan inflasinya, sesuatu yang sudah dilakukan selama bertahun-tahun.

Pasar mengabaikan bacaan terbaru itu, meski sedikit lebih tinggi dari ekspektasi inflasi yang sebesar 0,4%.

Dalam perdagangan individu Jumat, saham terkait chip melonjak, setelah sektor teknologi AS menikmati keuntungan yang kuat.

Saham produsen peralatan pembuat chip Tokyo Electron menguat 5,19% menjadi 16.515 yen dan saham pembuat mesin penguji chip Advantest melonjak 6,17% menjadi 2.578 yen.

Saham spesialis mobil kecil Suzuki melonjak 3,48% menjadi 5.080 yen setelah mengatakan akan memperkuat ikatan bisnis dengan Toyota.

Sementara itu, saham perusahaan farmasi Eisai merosot 16,54% menjadi 7.565 yen setelah mengatakan pihaknya telah menghentikan penelitian bersama mengenai obat Alzheimer dengan Biogen yang berbasis di AS. (hps/hps)

Let's block ads! (Why?)