Tekanan eksternal dan kinerja keuangan yang kurang memuaskan membuat investor melepas kepemilikan dua saham ini. Pada penutupan sesi I, harga saham INDF anjlok 7,43% ke level Rp 6.850/saham. Volume transaksi mencapai 17,71 juta senilai Rp 123,86 miliar.
Adapun saham ICBP juga anjlok 5,57% ke level Rp 9.750/saham. Volume transaksi mencapai 10,04 juta senilai Rp 99,95 miliar.
Kinerja INDF relatif stagnan sepanjang tahun lalu dengan laba bersih hanya tumbuh 0,24% year-on-year (YoY) menjadi Rp 4,17 triliun dari tahun sebelumnya Rp 4,16 triliun.
Alhasil, perusahaan yang dipimpin oleh Anthoni Salim ini hanya mampu mengantongi net margin sebesar 5,68%. Pertumbuhan laba bersih yang cukup stagnan ini sebetulnya sudah dialami perusahaan sejak 2017. Ketika itu laba perusahaan hanya tumbuh 0,28% YoY.
Berbeda dengan anak usahanya, laba bersih ICBP pada periode yang sama bahkan sangat baik. Laba mencapai Rp 4,58 triliun, meningkat 20,5% dari perolehan tahun sebelumnya sebesar Rp 3,89 triliun.
Laba usaha produsen Indomie tersebut meningkat 23,5% menjadi Rp 6,45 triliun pada tahun 2018 dari tahun sebelumnya Rp 5,22 triliun.
Sejalan dengan meningkatkan laba bersih, laba saham per saham juga naik menjadi Rp 392/saham dari tahun sebelumnya Rp 326 per saham.
Meningkatkan laba bersih ICBP selaras dengan penjualan bersih yang secara konsolidasi naik 7,9% menjadi Rp 38,41 triliun pada 2018 dari sebelumnya Rp 35,61 triliun.
Di sisi lain, beban pokok penjualan juga naik menjadi Rp 26,14 triliun dari Rp 24,54 triliun.
Tekanan terhadap kedua saham tersebut bersamaan dengan sentimen negatif kemungkinan resesi yang dialami Amerika Serikat dan membuat bursa saham regional dan domestik mengalami tekanan.
(hps/tas)
https://ift.tt/2FB0vNf
March 25, 2019 at 07:47PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Terbawa Sentimen Eksternal, Saham 2 Emiten Grup Salim Anjlok"
Post a Comment