Search

RI Mampu Bertahan di Tengah Gejolak, Bos BI Ungkap Kuncinya

Jakarta, CNBC Indonesia - 2018 telah berlalu. Tantangan di tahun tersebut tak mudah dilalui termasuk bagi perekonomian Indonesia.

Di tengah ketidakpastian seperti perang dagang dan naiknya suku bunga bank sentral AS, kinerja ekonomi di tanah air pada tahun 2018 cukup baik.

Inflasi sangat terkendali dan nilai tukar pada akhirnya stabil. Serta, ekonomi masih tumbuh di 5,13%.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan kunci lolosnya Indonesia dari tekanan tersebut.

RI Mampu Bertahan di Tengah Gejolak, Bos BI Ungkap KuncinyaFoto: Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam acara Peluncuran Buku Laporan Perekonomian Indonesia 2018 dan Diskusi Panel Sinergi untuk Ketahanan dan Pertumbuhan (CNBC Indonesia/Iswari Anggit)

"Apa pelajaran yang bisa dipetik dari 2018? Kenapa Indonesia bisa mampu jaga ketahanan bahkan dorong Pertumbuhan Ekonomi yang cukup baik?" ungkap Perry.

"Kuncinya sinergi, sinergi, sinergi. Saya tidak segan-segan kumandangkan sinergi, sinergi, sinergi. Apapun sulitnya tantangan, masalah yang kita hadapi, satu ditambah satu bukan dua hasilnya, tapi bisa 100," tuturnya saat acara Peluncuran Buku Laporan Perekonomian Indonesia 2018 di Gedung BI, Rabu (27/3/2019).

Sinergi tersebut mampu menjaga ketahanan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Perry bahkan mengatakan, bauran kebijakan BI yang secara tegas optimal dilakukan juga menjadi sebuah kunci dari sinergi.

"Kita jaga kestabilan global secara preventif dengan naikkan suku bunga, bukan karena inflasi tinggi tapi menahan arus pembalikan modal asing dan menguatnya dolar," tutur Perry.

Oleh karena itu, Perry menambahkan, Indonesia mampu memulihkan kondisi arus modal. Selain itu, keseimbangan nilai tukar rupiah juga terjaga.

Ucapan Terima Kasih dari BI

Dalam kesempatan yang sama, Perry memberikan ucapan terima kasih langsung kepada Menteri Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sampai Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

"Kebijakan moneter erat dengan fiskal. Terima kasih pada Menkeu yang jaga defisit fiskal, selain mencari ruang fiskal untuk stimulusnya melalui bantuan sosial," tutur Perry.

"Terima kasih OJK dan LPS jaga stabilitas sistem keuangan. Dalam forum KSSK (Komite Stabilitas Sistem Keuangan), itulah kunci yang mampu menjaga dan menahan stabilitas dari serangan global."

"Kita sinergi secara kuat dorong momentum pertumbuhan. Kebijakan moneter, sistem pembayaran, makroprudensial, pengembangan keuangan syariah."

Tak lupa, Perry mengucapkan juga terima kasihnya kepada Menteri Koordinator bidang Perekonomian. Pasalnya, banyak kebijakan reformasi struktural yang diluncurkan untuk menjaga momentum.

"Terimakasih pak Menko, banyak kebijakan reformasi sttuktural diluncurkan jaga momentum pertumbuhan ekonomi. Selain itu mendorong pengembangan infrastruktur dengan cepat, perbaikan iklim investasi, memotong prosedur, dorong UMKM."

"2018 telah dilewati, 2019 mari songsong ke depan, bagaimana prospek ekonomi ke depan. BI optimistis kinerja ekonomi akan lebih baik," tutup Perry.

(dru/dru)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2UeZ2UJ

March 27, 2019 at 05:06PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "RI Mampu Bertahan di Tengah Gejolak, Bos BI Ungkap Kuncinya"

Post a Comment

Powered by Blogger.