Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang kuat dunia, euro Eropa dan poundsterling Inggris kembali menatap penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Indeks dolar (DXY) yang mengukur kekuatan terhadap enam mata uang kuat dunia, hingga pukul 15:33 WIB kembali terkoreksi 0,02%. Pelemahan tersebut sebagian besar disumbangkan penguatan poundsterling Inggris.
Dalam sidang parlemen Inggris semalam, sebagian besar konstituen menolak No Deal Brexit. Dalam voting tersebut, 321 menolak dalam kondisi apapun kemudian 278 setuju No Deal Brexit.
Investor dapat saja kembali melirik dolar AS karena nilainya secara relatif sudah murah. Dalam sepekan terakhir, Dollar Index sudah anjlok 1,05%. Dolar AS yang sudah 'terdiskon' ini tentu menjadi menarik untuk dikoleksi.
Sejauh mana situasi tersebut berpengaruh terhadap mata uang Uni Eropa dan Inggris tersebut? Berikut ulasan teknikalnya lebih lanjut:
(yam/hps)
Let's block ads! (Why?)
https://ift.tt/2XVnUQp
March 14, 2019 at 11:08PM
Bagikan Berita Ini
Related Posts :
Iran Kunci Harga Minyak
Jakarta, CNBC Indonesia - Pakar ekonomi Amerika Serikat Nouriel Roubini memperkirakan jika konflik … Read More...
Hujan Guyur Jakarta, Hati-hati Genangan di Sejumlah Titik
Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa daerah di DKI Jakarta pagi ini terjadi hujan yang tidak ter… Read More...
Prancis: Akuisisi WhatsApp oleh Facebook Harusnya Tak Boleh!Jakarta, CNBC Indonesia - Regulator kompetisi dagang Prancis, Autorite de la Concurrence (French Com… Read More...
Gempa Magnitudo 6,3 Guncang Papua, Tak Berpotensi Tsunami!
Jakarta, CNBC Indonesia - Gempa bumi melanda Papua lagi. Kali ini gempa bumi tektonik magnitudo&nbs… Read More...
AS-China Sepakat, Tarif Impor Masih Gawat
JAKARTA, CNBC Indonesia- Yang ditunggu tunggu akhirnya terjadi juga. Deal dagang fase 1 antara AS d… Read More...
0 Response to "Parlemen Inggris Tolak No Deal Brexit, Euro dan Pound Menguat"
Post a Comment