Search

Ini Startup IoT Pemberi Pakan Ikan: Dari Bandung ke Barcelona

Jakarta, CNBC Indonesia - Beternak lele saat kuliah menjadi sebuah awal Gibran Huzaifah mendirikan startup bersama Chrisna Aditya.

Gibran melihat peluang dengan mengembangkan alat yang cerdas untuk pemberi pakan ternak. Gibran melahirkan eFishery, sebuah startup penyedia alat pintar dengan IoT (internet of things) untuk memberi pakan.

"Kita ini platform teknologi untuk Aquaculture. Menyediakan hardware dan software, marketplace, data dan lainnya," kata Gibran kepada CNBC Indonesia.


Gibran bercerita, startup ini diawali dengan teknologi pemberian pakan ikan dan udang IoT. Jadi produk ini bisa memberikan pakan ikan dan udang secara otomatis dengan menggunakan sensor untuk menerima dan mengirimkan data.

"Jadi ada aplikasi di dashboard. Di mana alat ini tidak hanya mengotomatisasi pemberian pakan secara terjadwal dengan dosis yang tepat, tetapi juga mencatat setiap pemberian pakan secara real-time," tutur Gibran.

Startup IoT Aquaculture Canggih: Dari Bandung ke Barcelona!Foto: Mesin Pemberi Pakan Ikan IoT e-Fishery 

Peternak ikan seperti Lele, Nila, Mas, sampai Udang ini dapat mengakses data pemberian pakan secara lengkap, kapan pun dan di mana pun ia berada. Dengan begitu tidak ada lagi kasus kelebihan pemberian pakan atau over-feeding. "Ini istilahnya smartfeeder. Semudah membuka aplikasi dari ponsel dan kemudian, ikan dan udang anda kenyang," tuturnya.

Hal lain pun bisa dihindari seperti pemberian pakan ikan yang tidak teratur, bahkan juga penyelewengan pakan.
Dengan pengaturan yang diklaim sangat mudah, eFishery bisa digunakan siapa pun yang tertarik untuk mengembangkan bisnis perikanan secara efektif dan efisien.

"eFishery juga sudah mulai meluncurkan marketplace kita. Di mana kita menjual hasil panen dari petani itu sendiri. Kita sudah dibantu jual hasil panennya," kata Gibran.

Melalui teknologi tersebut, ternyata Gibran dan Chrisna sebagai Co-Founders eFishery, diundang untuk showcase technology dan menjadi pembicara di beberapa sesi di ajang Mobile World Congress (MWC) 2019 Barcelona.

"eFishery sendiri adalah salah satu penerima GSMA Ecosystem Accelerator Innovation Fund," jelasnya.

Startup IoT Aquaculture Canggih: Dari Bandung ke Barcelona!Foto: efishery

Di MWC 2019 dalam Sesi "Technology Shaping Our Future", Gibran menyampaikan bahwa visi panjang eFishery adalah untuk membangun keterkaitan (integration) antara teknologi pemberi pakan ikan dan udang berbasis IoT yang mempermudah proses pemberian pakan dan meningkatkan efisiensi proses pemberian pakan, dengan layanan lain seperti.

Marketplace terpadu yang disertai dengan pantauan nilai jual ikan dan udang yang memberi keterbukaan informasi untuk para mitra petani eFishery, layanan deteksi penyakit ikan dan udang, sinyal penangkap selera makan ikan dan udang, produk asuransi untuk mitra pembudidaya ikan dan udang.

TechInAsia pada 13 November 2018, menulis eFishery telah menerima pendanaan Seri A sebesar US$ 4 juta.

Investasi ini diberikan oleh Aqua-spark, Wavemaker Partners, 500 Startups, Maloekoe Ventures, Social Capital, Unreasonable Capital, Triputra Group, serta beberapa lembaga pendanaan lainnya.

eFishery saat ini digunakan di lebih dari 98 Kabupaten/Kota yang tersebar di 29 provinsi di Indonesia. eFishery juga sedang menjalankan proyek perdana di Bangladesh, Thailand, dan Vietnam.

Gibran bercerita saat ini sudah ada 11.000 kolam dari 600 petambak baik ikan maupun udang. Tahun ini diharapkan ada 1.000 petambak baru. "Jadi prediksi bisa lebih dari 1.500 targetnya di 2020 bisa sampai 5.000," jelasnya.

Startup IoT Aquaculture Canggih: Dari Bandung ke Barcelona!Foto: Gibran (Kanan)

detikcom menulis, Pemprov Jabar menjadi salah satu pengguna dari aplikasi eFishery yang bekerjasama dengan sejumlah stakeholder. Pemprov Jabar telah meluncurkan Kampung Perikanan Digital di Desa Losarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan Kampung Perikanan Digital ini dilengkapi dengan aplikasi eFishery.

Menurut Emil, sapaan akrabnya, aplikasi tersebut terhubung dengan ponsel pintar milik petambak ikan. Dengan demikian, petambak pun bisa lebih mudah dalam mengatur pemberian pakan ikan.

"Waktunya diatur, kemudian kapasitas pakannya diatur. Tentunya ini melalui penelitian secara ilmiah. Proses pemberian makan bisa diatur melalui ponsel," kata Ridwan Kamil.

Peluncuran Kampung Perikanan Digital di Desa ini disebut Emil sebagai gerbang awal dari realisasi program kampung digital yang digagas Pemprov Jabar. Ia juga memastikan desa-desa di Jabar akan bertranformasi menjadi kampung digital.

(dru/roy)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2Yg7Gle

March 23, 2019 at 04:47PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ini Startup IoT Pemberi Pakan Ikan: Dari Bandung ke Barcelona"

Post a Comment

Powered by Blogger.